JAKARTA, KOMPAS.com - Mengendarai sepeda motor masuk dalam salah satu kategori kegiatan yang berisiko.
Pemotor dituntut tak cuma bisa "ngegas", tapi juga mampu membaca situasi dan paham teknik pengereman.
Tanpa teknik pengereman yang benar, besar kemungkinannya pengendara bisa saja terlibat kecelakaan.
Dengan kata lain, cara mengerem bisa jadi tindakan yang menentukan terjadinya kecelakaan atau tidak.
Baca juga: Jelang Libur, Hari Ini Jalur Puncak Terapkan Ganjil Genap
Seperti dalam video yang diunggah akun Instagram Dashcam Owners Indonesia, memperlihatkan pengendara motor berboncengan yang jatuh saat akan menyeberang.
View this post on Instagram
Dari video terlihat pengendara motor tanpa helm ingin menyeberang dengan cara memotong jalan. Tapi dari arah berlawanan ada motor lain, pengendara itu kemudian mengerem dan jatuh ke arah kanan.
Baca juga: Rencana Mazda Indonesia Ekspor Mobil ke Australia Masih Ambigu
Kondisi tersebut bisa tejadi karena pengendara melakukan pengereman keras hingga ban terkunci. Terlihat dari video ban depan "ngegelosor" dan akibatnya membuat motor terjatuh.
Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), Jusri Pulubuhu, mengatakan, pada dasarnya mengerem mesti tahu kecepatan motornya, karena beda kecepatan beda caranya.
"Motor bisa dikendalikan kalau ada tiga elemen, yang semuanya dikendalikan si pengendara, makanya pengendara harus terampil dan bisa fokus penuh," kata Jusri kepada Kompas.com, belum lama ini.
Saat kondisi motor pelan pada kecepatan di bawah 30 kpj maka pemotor disarankan hanya mengandalkan rem belakang saja.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.