Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komparasi Tarif Isi Daya Mobil Listrik di Indonesia dengan Negara Lain

Kompas.com - 13/10/2021, 18:11 WIB
Dio Dananjaya,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Dalam paparan yang disampaikan pada webinar Kementerian ESDM, disebutkan bahwa saat ini Indonesia telah memiliki 187 unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang tersebar di 155 lokasi.

Selain itu, webinar juga menampilkan tarif pengisian baterai mobil listrik di Indonesia dan sejumlah negara maju.

Dibandingkan dengan negara-negara di Eropa, tarif pengisian kendaraan listrik di Indonesia ditetapkan sebesar Rp 2.466,78 per kWh.

Baca juga: Pajak Karbon Segera Berlaku, Bagaimana Nasib Diskon PPnBM?

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang (kiri) bersama Ketua MPR yang juga ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo (kanan) meninjau stan Toyota untuk mobil listrik pada pembukaan IIMS Hybrid 2021 di JiExpo Kemayoran, Jakarta Utara, Kamis (15/4/2021). Pameran otomotif Indonesia International Motor Show (IIMS) Hybrid 2021 yang berlangsung pada 15-25 April itu digelar secara daring (online) dan kunjungan langsung dengan pembatasan kapasitas dan penerapan protokol kesehatan Covid-19.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Menteri Perindustrian Agus Gumiwang (kiri) bersama Ketua MPR yang juga ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo (kanan) meninjau stan Toyota untuk mobil listrik pada pembukaan IIMS Hybrid 2021 di JiExpo Kemayoran, Jakarta Utara, Kamis (15/4/2021). Pameran otomotif Indonesia International Motor Show (IIMS) Hybrid 2021 yang berlangsung pada 15-25 April itu digelar secara daring (online) dan kunjungan langsung dengan pembatasan kapasitas dan penerapan protokol kesehatan Covid-19.

Rida Mulyana, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, mengatakan tarif per kWh yang ditetapkan di Indonesia tergolong lebih murah dibanding negara-negara di Eropa.

Jika dibandingkan dengan negara di Eropa seperti Norwegia, Belanda, Denmark, Perancis, Swedia, Inggris, hingga Jerman, tarif yang ditetapkan tersebut masih tergolong rendah.

Untuk diketahui, perbandingan ini dilakukan setelah pengkonversian nilai tarif dengan kurs Rp 14.850 per USD.

Baca juga: Viral, Daihatsu Taft Naik ke Rel Kereta Api

Ilustrasi tempat pengecasan mobil listrik.PIXABAY.com Ilustrasi tempat pengecasan mobil listrik.

"Dibandingkan dengan semua ini, kita di bawah, mobil yang sama di Norwegia, (membutuhkan biaya Rp 7.871 per kWh) biaya charge-nya," ujar Rida dalam webinar Kementerian ESDM (13/10/2021).

"Kalau kita lihat memang angka Rp 2.466,78 ini sangat relatif ya," kata dia.

Secara lebih rinci, Rida mengatakan, tarif fast charging kendaraan listrik di Norwegia Rp 7.871, kemudian Belanda berkisar antara Rp 7.128 – Rp 10.692.

Baca juga: Rossi Akhirnya Mengaku Belum Siap Pensiun dari MotoGP

Taiwan rajai industri mobil listrikDok. Pixabay.com Taiwan rajai industri mobil listrik

Kemudian Denmark dengan Rp 7.277, dan disusul Perancis yang berkisar antara Rp 4.307 – Rp 7.574 per kWh. Lalu Swedia dengan tarif Rp 5.792 dan Inggris berkisar Rp 3.119 – Rp 7.277.

Disusul Jerman dengan kisaran Rp 8.316 – Rp 13.662 per kWh, lalu Swiss dan Estonia kisaran Rp 2.970 – Rp 7.722. Tak ketinggalan Austria dengan kisaran cukup tinggi sekitar Rp 5.792 – Rp 13.365.

Berikutnya China dengan kisaran Rp 1.485 – Rp 5.643, lalu Kanada dengan kisaran Rp 3.119 – Rp 4.158, serta Amerika Serikat yang mematok tarif Rp 4.010 – Rp 10.247 per kWh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com