Punya Dana Rp 250 Jutaan, Pilih Toyota Rush Baru atau Nissan Elgrand Bekas?

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Toyota Astra Motor (TAM) belum lama ini resmi menghadirkan Toyota Rush GR Sport.

SUV Toyota ini hadir untuk memenuhi minta konsumen terhadap kendaraan dengan karakter lebih sporty. Mobil ini sekaligus menggantikan varian TRD Sportivo yang menjadi varian tertinggi dari Toyota Rush.

Dibanderol dengan harga Rp 256,6 juta untuk tipe terendah 1.5 S M/T, mobil ini sudah dibekali dengan fitur yang cukup mumpuni guna memberikan pengalaman penggunaan yang lebih baik saat berkendara.

Namun, bagi Anda yang belum cocok dengan desain Toyota Rush dan menginginkan mobil yang lebih mewah serta kabin yang lebih lapang, bisa menjatuhkan pilihan kepada MPV premium bekas.

Baca juga: Begini Cara Bersihkan Mobil Usai Kena Hujan Abu Vulkanik

Salah satu MPV premium bekas yang berada di rentang harga Rp 250 jutaan adalah Nissan Elgrand dengan tahun produksi 2010 - 2011.

Nissan Elgrand sendiri merupakan MPV ukuran besar yang memiliki desain mewah dan gagah layaknya MPV premium Toyota Alphard. Meski tidak setenar Alphard, soal kualitas, kemewahan hingga performa Elgrand dapat diperhitungkan.

bestcarweb.jp Ilustrasi Nissan Elgrand generasi terbaru

Jika dibandingkan dengan dengan Toyota Rush, tentunya Nissan Elgrand jauh lebih unggul dalam performa mesin. Mobil ini juga sudah dibekali dengan kelengkapan fitur yang cukup mumpuni untuk menunjang kenyamanan penumpang sepanjang perjalanan.

Hanya saja status mobil bekas tentu akan menimbulkan rasa cemas, ditakutkan adanya permasalahan dikemudian hari karena mobil tidak dalam keadaan prima.

Baca juga: Husqvarna Devil S, Motor Konsep yang Bisa Berdiri Sendiri

Berikut harga Nissan Elgrand bekas dilansir dari situs online jual beli mobil bekas:
-Nissan Elgrand 2.5 HWS A/T 2010 Rp 235 juta
-Nissan Elgrand 2.5 HWS A/T 2010 Rp 255 juta
-Nissan Elgrand 3.5 HWS A/T 2011 Rp 245 juta
-Nissan Elgrand 2.5 HWS A/T 2011 Rp 260 juta

Jika menemukan perbedaan harga meski tipe dan tahun produksinya sama, bisa jadi karena kondisi fisik unit yang berbeda baik dari sisi mesin, bodi, kelistrikan, hingga kaki-kaki.