JAKARTA, KOMPAS.com - Mengemudi mobil matik bisa dikatakan lebih simpel dan mudah jika dibandingakn dengan mobil transmisi manual.
Pengemudi cukup mengoperasikan pedal gas dan rem tanpa harus menginjak kopling. Selain itu, pengemudi juga tidak perlu banyak memainkan tuas transmisi mobil.
Meskipun begitu, ternyata ada hal yang perlu diperhatikan oleh pengemudi agar tidak terjadi kerusakan komponen mobil.
Masih banyak kebiasaan pengemudi yang tanpa sadar akan membuat transmisi mobil matik mengalami kerusakan.
Baca juga: Awas Salah, Ini Perbedaan Toyota Alphard dan Vellfire
Dealer Technical Support Dept. Head PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi mengatakan, ada beberapa hal atau kebiasaan mengemudi mobil matik yang berpotensi dapat merusak sistem transmisi.
"Kesalahan yang dapat merusak transmisi matik yang pertama itu memaksakan pindah gigi sebelum mobil berhenti. Misalnya dari D mau mundur, sebaiknya injak rem terlebih dahulu sampai mobil berhenti baru pindahkan ke gigi mundur," kata Didi kepada Kompas.com, Kamis (20/5/2021).
Kemudian kesalahan lain yang dilakukan pengemudi mobil matik yakni menggeber mobil sebelum masuk ke posisi D.
Biasanya pengemudi menggeber mobil sebelum lampu hijau di posisi N, setelah rpm tinggi lalu dipindahkan ke posisi D dengan alasan agar mobil lebih cepat melaju. Kebiasaan ini akan merusak komponen transmisi pada mobil matik.
Penggunaan gigi rendah atau L yang tidak tepat juga mengakibatkan kerusakan pada sistem transmisi.
Sebaiknya gunakan gigi L pada kebutuhan tertentu, misalnya untuk menajak atau turunan curam, selebihnya pakai gigi D.
Baca juga: 3 Motor Honda yang Disuntik Mati karena Kurang Laku
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.