Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mobil Matik Jangan Dipaksa Melibas Tanjakan Ekstrem

Kompas.com - 03/05/2024, 06:42 WIB
Erwin Setiawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

KLATEN, KOMPAS.com - Kondisi jalan di Indonesia tidak selalu landai. Banyak dataran tinggi dijumpai di Tanah Air, oleh sebab itu masih banyak jalan menanjak.

Padahal, tidak semua mobil bisa dengan mudah melibas tanjakan seperti mobil-mobil modern dengan transmisi matik.

Memaksakan mobil matik untuk melibas suatu tanjakan ekstrem dalam durasi cukup lama dapat menyebabkan transmisi overheat dan memicu kerusakan.

Baca juga: Ingat, Posisi Tuas Transmisi Matik yang Benar Saat Macet


Jamaludin, Head of Nissan Academy PT Nissan Motor Indonesia (NMI), mengatakan, overheat pada transmisi matik terjadi lantaran adanya perbedaan putaran antara mesin dan laju kendaraan.

“Ketika putaran mesin atau Rpm tinggi dan terjadi selip di dalam torque converter sangat besar maka oli transmisi akan menjadi lebih panas, sehingga diperlukan pendinginan yang memadai,” ucap Jamal kepada Kompas.com, belum lama ini.

Tak seperti transmisi manual, menurut Jamal, transmisi matik membutuhkan oli dengan suhu kerja stabil pada batasannya agar kekentalan oli cukup untuk bekerja pada putaran maksimal namun tidak sampai merusak.

Baca juga: Bedanya Sabuk Baja Transmisi IVT dengan CVT Biasa

Transmisi DCVT RockyADM Transmisi DCVT Rocky

Jamal mengatakan komponen-komponen transmisi matik, seperti clucth & brake bisa rusak bila sampai suhu olinya di atas ambang batas.

“Pengguna sebaiknya tidak memaksakan mobil matik dengan membuat mesin berputar terlalu kencang namun laju mobil pelan, biasanya ini terjadi di tanjakan atau saat mobil menerima beban berat,” ucap Jamal.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, pada transmisi matik terdapat pendingin oli yang mengambil pada sistem pendingin mesin. Harapannya, oli matik tidak cepat mengalami overheat.

Baca juga: Mobil Transmisi Matik Terasa Bermasalah, Jangan Diabaikan

Lampu indikator transmisi menyalaIST Lampu indikator transmisi menyala

“Selain itu, pada transmisi matik juga terdapat sensor suhu oli, sensor ini akan memberikan informasi ke transmission control module (TCM) dan mengamankan komponen ketika terjadi panas berlebih dengan membatasi performanya,” ucap Jamal.

Maka dari itu, pengemudi sebaiknya tidak membebani transmisi matik dengan membuat putaran mesin tinggi sementara laju mobil pelan dalam waktu yang lama.

“Semakin banyak selisih putaran mesin dengan kecepatan kendaraan akan membuat suhu oli transmisi makin mudah naik, seperti memaksakan mobil melibas tanjakan ekstrem,” ucap Jamal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau