JAKARTA, KOMPAS.com - Saat pemilik kendaraan ingin melakukan pergantian oli lama, pada dasarnya terdapat dua proses yang bisa dilakukan. Keduanya yakni ganti oli dengan kuras oli.
Ganti oli hanya mengganti oli yang ada di ruang karter (bak penampungan oli). Sedangkan proses kuras adalah mengeluarkan atau mengganti semua oli yang ada di seluruh sistem mesin.
Baca juga: Awas, Jangan Sok-sokan Mobil Lawas Pakai BBM Oktan Tinggi
Service Head Auto2000 Bekasi Sapta Agung Nugraha mengatakan, dalam proses kuras oli, volume oli lama yang dibuang bisa mencapai 10-12 liter. Sehingga volume oli baru yang dibutuhkan sebagai pengganti juga sama.
Sedangkan, dalam proses ganti oli, volume oli lama yang dibuang hanya mencapai 3-4 liter. Sehingga volume oli baru yang dibutuhkan juga tidak sebanyak kuras oli.
"Dengan adanya perbedaan proses ini, membuat biayanya juga perbeda. Tentu biaya kuras oli bisa lebih mahal,” ujar Sapta saat dihubungi Kompas.com, Senin (16/11/2020).
Sementara untuk kisaran biayanya tergantung banyak pemakaiannya. Tetapi biasanya 10-12 liter.
Sapta melanjutkan, sebetulnya proses kuras oli tidak terlalu diperlukan. Dengan catatan pemilik mobil harus rutin mengganti oli mesin setiap 6 bulan sekali.
Baca juga: Pelajari Aturan Memasang Alarm Tambahan pada Mobil
“Kuras oli diperlukan apabila posisi kendaraan pernah terendam air, misalnya terendam banjir. Maka diperlukan beberapa kali pembilasan untuk memastikan di dalam saluran oli tidak mengandung air,” kata Sapta.
Sedangkan untuk metode yang lebih terjangkau, Sapta mengatakan, cukup gunakan aditif seperti cairan engine flush yg dituang ke oli lama sebelum oli tersebut diganti.
“Tujuannya untuk menghilangkan kotoran-kotoran atau sludge oil di dalam mesin,” tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.