Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak 3 Rekomendasi Formulasi Penyaluran Subsidi BBM ala Bahlil

Kompas.com - 14/11/2024, 15:21 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Tim Penggodok Kebijakan Subsidi Energi, Bahlil Lahadalia, mengungkapkan tiga skema subsidi bahan bakar minyak (BBM) dan tarif listrik yang sedang disiapkan untuk lebih tepat sasaran.

Bahlil menyampaikan penjelasan ini dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi XII DPR RI yang disiarkan secara daring pada Rabu (13/11/2024) sore, dengan tujuan untuk mengoptimalkan distribusi subsidi energi di Indonesia.

Opsi pertama, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral RI ini mengusulkan agar seluruh subsidi BBM yang kini membiayai Pertalite menjadi Bantuan Langsung Tunai (BLT).

Baca juga: Mitsubishi Jabarkan Tantangan Menjual Truk Listrik di Indonesia

Dalam skema ini, fasilitas umum seperti rumah sakit, sekolah, gereja, dan masjid tidak lagi mendapatkan dukungan tersebut. Subsidi akan lebih fokus kepada sektor-sektor yang lebih membutuhkan, seperti UMKM dan transportasi umum.

“Namun, opsi ini akan membuat rumah sakit, sekolah, gereja, masjid, UMKM, dan transportasi umum yang selama ini menerima subsidi tidak lagi menerima subsidi,” kata Bahlil dalam rapat tersebut.

Formulasi kedua mempertahankan subsidi BBM untuk fasilitas umum dan angkutan umum, namun mengalihkan subsidi untuk masyarakat menjadi BLT.

Baca juga: Protes RUU TNI, Koalisi Sipil Gedor Pintu Ruang Rapat Panja DPR di Hotel Mewah

Bahlil menegaskan bahwa tujuan dari opsi ini adalah untuk menekan inflasi dan memastikan bahwa bantuan dapat tepat sasaran.

“Tapi saya belum bisa menjelaskan secara detail karena masih dalam pembahasan,” ujar Bahlil.

Sedangkan opsi ketiga yang masih dalam pembahasan adalah menaikkan harga BBM, terutama untuk jenis-jenis BBM tertentu, sebagai upaya untuk mengurangi ketergantungan pada subsidi.

Baca juga: Apakah QR Code MyPertamina Perlu Dicetak untuk Beli BBM Subsidi?

Meskipun begitu, Bahlil menekankan bahwa skema ini masih dalam tahap kajian dan belum ada keputusan final mengenai implementasinya.

"Rapat kami sudah 2-3 kali. Yang bisa saya berikan gambaran adalah sekarang tim lagi bekerja. Lagi mencari formulasi (yang tepat)," katanya.

Bahlil berharap hasil pembahasan ini dapat segera diselesaikan dan disampaikan kepada Presiden, sehingga kebijakan subsidi yang lebih tepat sasaran dapat segera diterapkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
blt itu sangat tidak mendidik, mengajarkan bangsa kita hanya jadi pengemis. kenapa dana subsidi tidak dialihkan ke pendidikan dan kesehatan saja, itu lebih baik.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau