JAKARTA, KOMPAS.com – Kepolisian masih mendalami penyebab insiden tabrakan beruntun yang melibatkan sebanyak 17 kendaraan di Km 92 Tol Cipularang arah Jakarta pada Senin (11/11/2024) petang.
Seperti diketahui, kecelakaan terjadi karena truk berisi muatan kardus yang melaju dari arah Bandung menuju Jakarta tidak mampu mengurangi laju kendaraan, sehingga menabrak kendaraan yang sedang mengantre di depannya.
Sayangnya, truk yang diduga mengalami rem blong itu tidak masuk jalur penyelamat yang berada sekitar 400-600 meter sebelum tempat kejadian.
Baca juga: BYD Denza D9 Tertangkap Kamera Sedang Diuji di Jalan Raya
Hal ini salah satunya disebabkan karena truk berada di lajur kanan, tempat untuk menyalip kendaraan yang berjalan lebih lambat.
Kombes Pol Aries Syahbudin, Kabagops Korlantas Polri, mengatakan, ada beberapa alasan mengapa truk sering masuk lajur kanan di jalan tol.
“Truk-truk kita memiliki dimensi yang besar, bobotnya kadang-kadang melebihi, yang mengakibatkan mereka underpower untuk melakukan perjalanan,” ujar Aries, dalam diskusi daring bertajuk ‘Lagi, Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang’, Rabu (13/11/2024) malam.
Baca juga: Selain Injak Rem, Lakukan Cara Ini untuk Memperlambat Laju Kendaraan di Turunan
“Ini mereka kadang-kadang sopir mencari momentum untuk kendaraan bisa berjalan lebih cepat,” kata dia.
Menurutnya, truk yang berjalan di lajur kiri bakal lebih cepat melakukan stop and go. Kondisi ini mengharuskan sopir menginjak rem dan kopling lebih sering.
Dampaknya, biaya pengeluaran untuk penggantian komponen bakal lebih cepat. Sehingga penghasilan secara keseluruhan bisa berkurang.
Baca juga: Mercedes-Benz S 450 President Edition Meluncur, Cuma 60 Unit
“Kadang-kadang kalau dia ambil di kiri, di depan macet, dia berhenti, injak kopling, injak rem, itu akan menghabiskan salah satu komponen,” ucap Aries.
“Jadi mereka kadang-kadang ada kecenderungan mengambil ke jalur yang lebih kanan itu biar akselerasi tetap jalan,” ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.