JAKARTA, KOMPAS.com - Tahun ini menjadi tahun kedua sprint race diadakan di MotoGP. Sebagian mengatakan balapan pada hari Sabtu tersebut sukses menarik penonton. Tapi, menurut Casey Stoner, MotoGP tidak seharusnya memiliki sprint race.
Untuk diketahui, sprint race digelar pada hari Sabtu, beberapa jam setelah sesi kualifikasi digelar.
Balapan ini berdurasi setengah dari jumlah lap pada balapan utama. Jumlah poin yang diberikan juga tidak sepenuh saat balapan utama.
Baca juga: Dulu Lawan Sekarang Kawan, Stoner Balapan di The Ranch Milik Rossi
"Kami tidak seharusnya mengadakan kejuaraan dunia dengan miniatur (sprint race), ini seharusnya menjadi ajang ketahanan," ujar Stoner, dikutip dari Crash.net, Kamis (14/11/2024).
"Pada dasarnya ini seperti mencoba mengatakan 'oke, kita akan mengikuti maraton, sekarang 10 lap bukanlah maraton, ini adalah 43 kilometer!" kata Stoner.
Menurut Stoner, kejuaraan dunia MotoGP seharusnya adalah balapan jarak jauh. Stoner mengatakan, tidak bisa ada orang-orang yang sangat bagus dalam waktu singkat. Sebab, bisa saja semua menggunakan ban tipe soft agar kompetitif.
Baca juga: Sesi Tes Pra-Musim MotoGP 2025 Digelar di Barcelona, Berikut Daftar Pebalap dengan Tim Baru
“Selain itu, Anda tidak boleh mendapatkan poin untuk balapan sprint seperti ini karena poin seharusnya datang pada hari Minggu ketika balapan utama," ujar Stoner.
“Sangat sulit untuk mengatur motor. Sehingga Anda bisa fokus sepanjang balapan. Saat ini, kami menaruh fokus pada satu lap, sangat penting untuk melewati Q2 sejak latihan pertama," kata Stoner.
Dengan demikian, menurut Stoner, para pebalap lebih fokus untuk berlomba-lomba masuk Q2. Banyak pebalap yang hanya fokus mencatatkan satu putaran yang cepat dibandingkan memikirkan satu balapan yang panjang.
Menurut Stoner, sprint race juga menjadi salah satu alasan mengapa pada balapan utama ada jarak yang cukup jauh di antara para pebalap. Sebab, tidak semua orang siap dengan kecepatan balapan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.