Begitu pula, Didi menambahkan, jika menggunakan bensin dengan oktane lebih tinggi akan membuat mesin menjadi lebih panas dan bisa berdampak pada komponen kendaraan.
“Misalkan knalpot menjadi lebih cepat keropos karena panas, komponen mesin seperti seal, bearing juga lebih cepat aus. Juga akan berdampak pada emisi gas buangnya,” ucapnya.
Baca juga: Blokir STNK yang Mati 2 Tahun Akan Berlaku di Seluruh Indonesia
Kepala Bengkel Auto2000 Cilandak Suparna mengatakan, jika kendaraan menggunakan BBM yang nilai oktannya tidak sesuai rekomendasi akan memberikan efek buruk.
“ Bensin yang dipakai sebaiknya sesuai dengan rekomendasi pabrikan, jangan lebih rendah atau pun lebih tinggi karena akan ada efeknya untuk mesin,” kata Suparna.
Suparna menambahkan, ketika kendaraan minum bensin dengan RON lebih tinggi akan menyebabkan pembakaran di ruang mesin tidak sempurna.
“Kalau mesin dipaksa pakai oktan yang terlalu tinggi juga akan menyebabkan pembakaran tidak sempurna,” katanya.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan