Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Kebiasaan Pengemudi Mobil Matik yang Bikin Transmisi Cepat Jebol

Kompas.com - 12/11/2020, 13:02 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mengendarai mobil matik tentu berbeda dengan mobil manual. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar transmisinya tetap dapat bekerja secara optimal.

Kemudahan yang ditawarkan mobil bertransmisi otomatis ini yang biasanya membuat pemilik atau pengemudi menjadi terlena dan melakukan kesalahan. Parahnya, kesalahan tersebut bisa dilakukan secara berulang-ulang.

Baca juga: Hati-hati Salah Injak Pedal Mobil Transmisi Matik Bisa Berujung Petaka

Hermas Efendi Prabowo, pemilik bengkel spesialis mobil matik Worner Matic, mengatakan, ada beberapa kesalahan pengguna mobil matik yang tanpa disadari bisa mengakibatkan kerusakan pada sistem transmisi.

Salah satu yang membuat kesan mewah pada kabin Xpander, ada pada tampilan tuas transmisi dan sekitarnya.MMKSI Salah satu yang membuat kesan mewah pada kabin Xpander, ada pada tampilan tuas transmisi dan sekitarnya.

1. Selalu Berkendara Agresif
Sebagian pengemudi mobil matik terlalu cepat berakselerasi ketika tuas transmisi baru dipindahkan dari posisi N ke D. Sebaiknya, akselerasi dilakukan secara wajar.

"Selain berkendara agresif atau sering memindahkan tuas, ada kesalahan lain yang sering dilakukan tapi tidak disadari penggunanya. Paling umum adalah terlalu cepat berakselerasi saat transmisi baru dipindahkan ke posisi D atau R," kata Hermas, saat dihubungi Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Baca juga: Cegah Vapor Lock, Begini Cara Gunakan Engine Brake pada Mobil Matik

2. Langsung Tancap Gas saat Mundur
Saat mundur, pindahkan posisi tuas transmisi dari N atau D ke R secara perlahan, dan injak pedal gas sewajarnya. Agar kerja transmisi optimal, saat baru digeser masih memerlukan sedikit waktu agar presisi.

"Harusnya setelah memindahkan ke D atau R jangan langsung gas, berikan jeda atau waktu satu sampai dua detik agar gigi itu benar-benar menyangkut dan bisa bekerja optimal," ujar Hermas.

3. Terburu-buru Pindahkan Transmisi ke Posisi P
Saat akan parkir, pastikan mobil benar-benar berhenti total. Setelah itu, baru pindahkan tuas transmisi ke posisi P.

Menurut Hermas, kebiasaan memindahkan tuas transmisi ke posisi P saat mobil belum berhenti total dapat menimbulkan gesekan yang cukup besar, dan memiliki dampak buruk bagi transmisi.

Cek bagian transmisi mobil, terutama yang terendam banjir, biasanya oli tercampur air.Kompas.com/Dio Cek bagian transmisi mobil, terutama yang terendam banjir, biasanya oli tercampur air.

4. Telat Ganti Oli Transmisi
Terkadang pemilik mobil lupa dan akibatnya juga bisa fatal jika tidak diganti sesuai dengan rekomendasi pabrikan. Sebaiknya, ganti oli transmisi matik secara rutin atau teratur.

"Sadar tidak sadar hal ini banyak dilakukan dan hal itu pula yang membuat umur transmisi otomatis mudah rusak," kata Hermas.

Jika transmisi matik sampai jebol atau mengalami kerusakan, biaya perbaikan yang harus dikeluarkan cukup besar. Sebab, umumnya biaya yang perlu dikeluarkan lebih mahal dibandingkan dengan perbaikan transmisi manual.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau