JAKARTA, KOMPAS.com – Pikap kabin ganda atau double cabin (dcab) sejatinya merupakan kendaraan niaga dengan tongkrongan gagah. Bagi pemula yang minat memiliki tapi punya dana terbatas, Dcab bekas jadi alternatif untuk jadi buruan.
Walaupun bekas, tampilan yang dimiliki tidak kalah gagahnya dengan yang baru. Selain itu, selisih harga dengan yang baru bisa dijadikan modal untuk memodifikasi dengan aksesoris-aksesoris yang menambah penampilannya.
Adit, anggota dari Komunitas DCab ID, akan memberikan tips membeli dcab bekas untuk pemula. Pasalnya, ada beragam pilihan dcab bekas dengan harga yang menarik, namun jangan terjebak malah membeli kendaraan yang sudah rusak.
Baca juga: Larangan Mudik Berlaku di Wilayah PSBB dan Zona Merah
“Pertama, jangan tergoda dengan harga yang lebih murah. Karena murah belum tentu siap pakai, apalagi untuk pemula,” ucap Adit kepada Kompas.com, Rabu (22/4/2020).
Bagi pemula yang ingin beli dcab bekas, Adit menyarankan untuk menyiapkan dana sekitar 30 – 50 persen dari harga mobil untuk perbaikan. Sehingga pemilik kendaraan tidak khawatir kekurangan dana untuk memperbaiki dcab yang sudah dibeli.
“Kedua, cari sejarah dari pemilik sebelumnya, apa dipakai untuk harian atau kendaraan bekas tambang,” kata Adit.
Ketika membeli dcab seken, wajib lebih teliti dan mengulik siapa pemilik sebelumnya. Lebih baik datangi mobil yang dijual agar bisa melihat langsung kondisi kendaraan seperti apa, jangan sampai menyesal ketika sudah membeli.
Baca juga: Dilarang Mudik, Kendaraan Ini Masih Boleh Melintasi Tol
“Selanjutnya, perhatikan kelengkapan surat-surat, tidak hanya STNK dan BPKB, KIR pun wajib ada,” ucapnya.
Mengingat dcab merupakan pikap, angkutan barang atau kendaraan niaga, jadi harus mengikuti uji KIR rutin enam bulan sekali. Jika sudah hilang, Adit mengatakan malah menambah pekerjaan untuk mengurus KIR baru.
“Keempat, perhatikan bodi dan sasis mobil. Jika ada tambal sulam dan terlihat tidak lurus, lebih baik tinggalkan,” kata dia.
Menurut Adit, bagian terpenting pada Dcab bekas adalah sasis, karena merupakan komponen vital yang biaya perbaikannya pun cukup mahal, bisa sampai puluhan juta rupiah. Setelah diperbaiki juga belum tentu performanya maksimal. Lebih baik cari yang lain walaupun masuk ke dana dan model yang diinginkan.
“Kelima, cek bagian mesin dan transmisi. Kalau pemula, lebih baik bawa mekanik atau minta dicek ke diler untuk memeriksa secara keseluruhan,” ujar Adit.
Membawa mekanik bisa membantu dalam memilih Dcab dengan mesin yang sehat. Memperbaiki bagian mesin, turbo, dan transfer case bukanlah hal yang mudah dan murah untuk diperbaiki.
“Terakhir, pilih dcab yang masih memiliki diler resmi. Hal ini dilakukan agar mudah mendapatkan suku cadang. Kalau dcab yang diler sudah jarang, akan kesulitan mendapatkan suku cadang, kalaupun ada, harganya juga akan tinggi,” kata Adit.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.