SOLO, KOMPAS.com- Para pemohon Surat Izin Mengemudi (SIM) mengeluhkan besaran biaya untuk tes kesehatan rohani. Mengeluarkan dana tambahan Rp 50.000 untuk tes psikologi dinilai terlalu besar.
Salah satu pemohon SIM, Supriyatno mengatakan dengan tambahan biaya tersebut otomatis uang yang harus dikeluarkan untuk membuat SIM juga akan bertambah.
Bahkan biaya untuk tes ini juga lebih tinggi dibandingkan tes kesehatan jasmani atau KIR dokter yang lebih dulu ada.
“Ya terlalu besar, jadi biaya yang dikeluarkan juga lebih besar. Untuk KIR saja hanya Rp 40.000, ditambah ini Rp 50.000 jadi sudah Rp 90.000,” katanya saat ditemui Kompas.com di lokasi tes kesehatan rohadi di Jalan Melati no 10 Laweyan, Solo, Senin (9/3/2020).
Baca juga: Hari Pertama Tes Psikologi, Antrean Pemohon SIM di Solo Membludak
Hal senada juga disampaikan oleh pemohon SIM lainnya, Sri Ekowati. Menurutnya, biaya yang mencapai Rp 50.000 itu cukup besar.
“Padahal selama ini kami juga ingin tertib, tapi biayanya cukup besar dan waktunya lama,” ucapnya.
Menanggapi hal ini, Kasatlantas Polresta Solo Kompol Busroni mengaku tidak bisa berbuat banyak terkait biaya tes kesehatan rohani tersebut.
Alasannya, tes tersebut diadakan oleh pihak ketiga sehingga untuk menentukan besaran biayanya juga langsung dari pihak ketika.
“Kalau soal besaran biaya untuk tes bukan kewenangan dari kami, karena itu sudah dari pihak ketiga. Meski begitu, masukan ini tetap akan kami tindaklanjuti dan akan kami sampaikan kepada pihak ketiga,” ucapnya.
Selain itu ditanya mengenai membludaknya antrean para pemohon SIM yang melakukan tes psikologi, Kasatlantas menilai hal itu akan menjadi bahan evaluasi ke depannya.
Baca juga: Biaya Pembuatan SIM Setelah Adanya Tes Psikologi Jadi Lebih Mahal
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.