Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanggapan Toyota Terkait Pemindahan Ibu Kota ke Kalimantan Timur

Kompas.com - 28/08/2019, 08:02 WIB
Ruly Kurniawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Toyota Astra Motor (TAM) menanggapi positif keputusan pemindahan ibu kota RI dari Jakarta ke Kalimantan Timur. Sebab, langkah besar ini akan membuat pemerataan pembangunan dan perekonomian nasional, khususnya di pasar otomotif.

Saat ini, kontribusi sementara Kalimantan Timur pada penjualan mobil secara nasional adalah sekitar 2 persen. Sementara wilayah Kalimantan, hanya menyumbang sekitar 5,4 persen terhadap total penjualan nasional Toyota. Kontributor terbesar berasal dari Pulau Jawa.

"Melihat alasan pemerintah, demi mengurangi beban pulau Jawa yang saat ini menjadi pusat segala kegiatan, baik dari sisi bisnis maupun pemerintahan, maka kami melihat upaya pemindahan ibu kota ke Kalimantan Timur ini sebagai salah satu rencana yang positif. Toyota siap mendukungnya," kata Executive General Manager TAM Fransiscus Soerjopranoto, Selasa (27/8/2019).

Baca juga: Pindah Ibu Kota, Industri Otomotif Minim Pengaruh

Toyota Hybrid Toyota Hybrid

Pemindahan ibu kota tentu akan berdampak pada pertumbuhan industri otomotif, yang dapat dilihat dari peningkatan penjualannya. Namun Soerjo masih enggan untuk memperkirakan potensi peningkatannya.

"Berpindahnya ibu kota tentu ada aktifitas mobilitas yang juga turut berpindah, dan bisa berdampak pada peningkatan penjualan di Kalimantan. Tapi proporsi meningkatnya sebesar apa, itu yang perlu di studi," ujarnya.

Baca juga: Mobil Terlaris di Calon Ibu Kota Baru Indonesia Masih Toyota Avanza

Pada kesempatan sama, Soerjo juga menyatakan bahwa pihaknya berkemungkinan besar untuk mendirikan beberapa diler resmi di calon ibu kota baru tersebut. Hingga saat ini, Toyota masih mengandalkan 7 outlet di Kalimantan Timur.

"Pada dasarnya, Toyota akan berusaha untuk memenuhi permintaan masyarakat. Jika permintaan dari pasar baik dari sisi pembelian ataupun perawatan mobil mencukupi, tentu hal tersebut akan masuk ke dalam studi kami untuk menambah jaringan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau