Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marak Maling Motor, Sampai Ada Spesialis Waktu Shalat Isya

Kompas.com - 04/08/2023, 09:22 WIB
Gilang Satria,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - OA (24 tahun), tersangka pelaku pencurian sepeda motor, mengatakan, pencuri beraksi tidak mengenal waktu dan dilakukan setiap saat dari pagi sampai malam hari tergantung komplotan.

OA yang ditemui di Mapolsek Tambora, Jakarta Barat, mengatakan, dia dan komplotannya lebih suka beraksi saat siang hari.

Baca juga: Dispensasi Selesai, Perpanjangan SIM Bisa Dimulai Kembali Hari Ini

"Kami itu mutar saja kerjaannya. Kami itu dari pagi sampai sore. Malam malah jarang. Pagi itu dari jam 07.00 WIB-16.00 WIB," ujar OA yang ditemui pada Kamis (3/8/2023).

Polsek Tambora membongkar sindikat pencurian kendaraan bermotor dengan barang bukti sepeda motor total 18 unit sekaligus.Foto: Dokumentasi Polsek Tambora Polsek Tambora membongkar sindikat pencurian kendaraan bermotor dengan barang bukti sepeda motor total 18 unit sekaligus.

"Soalnya kalau siang itu banyak yang menaruh motor asal. Motor (ditinggal) jauh dari orangnya. Kalau malam orang justru waspada (takut kehilangan). Kalau siang, motornya di pinggir jalan orangnya tidak tahu di mana. Banyak yang seperti itu yang saya temui di sini," ujar OA.

Namun, OA yang sudah tiga kali tertangkap kasus pencurian motor mengatakan, ada juga komplotan yang lebih suka melakukan aksinya pada malam hari.

"Ada juga komplotan malam. Jadi memang tidak menentu ya. Semua jamlah," kata OA.

Kapolsek Tambora, Jakarta Barat, Kompol Putra Pratama membenarkan pernyataan OA. Menurut dia, saat ini sudah terlalu banyak komplotan maling motor yang beraksi sehingga tidak bisa lagi aksi pencurian dipetakan berdasarkan waktu.

Baca juga: Pengendara Jangan Cuek Saat Lihat Kabel Menjuntai di Jalan

Pencurian motor milik seorang anggota kepolisian di sebuah toko rokok elektrik di Jalan KRT Radjiman Widyodiningrat, Kelurahan Rawa Terate, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, pada Rabu (1/2/2023).dok. Istimewa Pencurian motor milik seorang anggota kepolisian di sebuah toko rokok elektrik di Jalan KRT Radjiman Widyodiningrat, Kelurahan Rawa Terate, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, pada Rabu (1/2/2023).

"Ada juga kelompok malam. Komplotan malam itu minimal pukul 02.00 WIB ke atas. Ada juga kelompok maghrib, kelompok isya, waktu orang lagi shalat isya. Jadi tidak bisa terpetakan lagi saking banyaknya," ujar Putra.

Putra mengatakan, OA hanya salah satu contoh pencuri yang "apes" tertangkap. Namun, ibarat peribahasa patah satu tumbuh seribu, maling motor akan terus bermunculan selama pencegahan dari hulu ke hilir belum maksimal.

"Apa dengan OA saat ini tertangkap kemudian pencuri berkurang? Tidak ada pengaruhnya. Banyak. Dia ini hanya apes saja," kata Putra.

Baca juga: Insentif Motor Listrik Mau Diubah, Aismoli Harap Tumbuh Signifikan

Unit Reskrim Polsek Cipondoh, Kota Tangerang berhasil mengamankan empat pelaku pencuri kendaraan bermotor (curanmor). Penangkapan para tersangka pencurian motor ini dilakukan berdasarkan signal global positioning system (GPS) yang terpasang pada motor Scoopy milik korban.Istimewa Unit Reskrim Polsek Cipondoh, Kota Tangerang berhasil mengamankan empat pelaku pencuri kendaraan bermotor (curanmor). Penangkapan para tersangka pencurian motor ini dilakukan berdasarkan signal global positioning system (GPS) yang terpasang pada motor Scoopy milik korban.

Putra menilai, kejahatan pencurian kendaraan dalam hal ini motor terjadi tidak hanya karena ada niat dari pelaku, tetapi karena ada kesempatan dan situasi kondisi lingkungan yang mendukung.

"Maka, lebih penting lagi, upaya pencegahan curanmor dilakukan dari hulunya, yaitu dari tempat sepeda motor tersebut diproduksi," ujar Putra.

"Dari hulunya pun harus ikut bertanggung jawab untuk mencegah masyarakat menjadi korban kejahatan curanmor. Mereka wajib memperbaiki fitur keamanan sepeda motor yang mereka produksi dan jual ke masyarakat," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com