Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/08/2023, 06:22 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi jambret biasanya dilakukan pada kondisi tempat yang sepi. Targetnya adalah orang yang terlalu mencolok sedang main HP atau sedang diam saja dan tidak waspada.

Tapi, aksi jambret sekarang tampak makin parah. Misal seperti pada video yang diunggah akun medancyber_official, tampak jambret yang bersekongkol, ada dua motor yang punya tugas berbeda.

Motor pertama bertugas mengambil HP orang, sedangkan yang kedua tepat di belakang jambret tadi punya tugas menyiram cairan yang diduga air keras. Penyiraman tersebut, membuat korban yang refleks mengejar jadi mengurungkan niatnya.

Baca juga: Merokok dan Main Ponsel di Lampu Merah Mengundang Jambret

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by MEDAN CYBER (@medancyber_official)

 

Kalau dilihat, aksi tersebut memang bukan terjadi di Indonesia, tapi bisa dijadikan pelajaran yang berarti. Intinya, aksi jambret bisa saja seperti pada video, punya pengawal yang bisa melumpuhkan korban.

Head of Safety Riding Promotion Wahana Agus Sani mengatakan, kalau lihat kejadian tadi, memang sulit diprediksi, apakah jambret sendirian atau ada pengawal di belakangnya.

"Korban biasanya akan refleks, lakukan pengejaran terhadap pelaku dan itu natural. Tapi yang perlu digarisbawahi, kita harus waspada terhadap adanya kejahatan yang terjadi di jalanan," ucap Agus kepada Kompas.com, Kamis (3/8/2023).

Baca juga: Daftar Sementara Pebalap MotoGP 2024, Quartararo Ganti Pasangan


Oleh karena itu, kalau terpaksa menggunakan HP saat sedang naik motor, sebaiknya cari tempat yang aman. Contohnya, bisa berhenti di lokasi yang ramai atau banyak orang, sehingga pelaku perlu pikir beberapa kali.

"Jadi jangan menggunakan HP di tempat sepi, apalagi jika daerah tersebut memang rawan kejahatan," kata Agus.

Kalau misal tidak tahu lokasinya aman atau tidak, lebih baik tetap cari tempat berhenti yang ramai. Setidaknya kalau ada aksi jambret, bisa teriak minta tolong dan banyak yang bantu mengejarnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com