Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Sembarang Tambal Ban Bocor, Bisa Bikin Ban Bunting

Kompas.com - 17/07/2023, 18:51 WIB
Gilang Satria,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ranjau jari-jari payung termasuk yang paling banyak ditemukan di Jakarta. Ranjau ini termasuk jenis ranjau paku yang paling berbahaya di jalan karena bisa membuat ban robek.

Ranjau paku ruji payung ini dibuat dari jari-jari payung bekas yang kemudian dipotong dengan ukuran tertentu dan ditebar di ruas-ruas jalan protokol.

Baca juga: Motor MotoGP Sudah Terlalu Kencang, Lorenzo Sebut Harus Dibatasi

Dodiyanto, Senior Brand Executive & Product Development PT Gajah Tunggal Tbk, produsen ban IRC mengatakan, jika ban robek baik itu tube tipe atau tubeless saat terkena ruji payung maka sebisa mungkin cari tambal ban yang bagus.

Tambal ban motor tubeless model cacing Dicky Aditya Wijaya Tambal ban motor tubeless model cacing

Sebab jika tambalannya tidak bagus maka ban bisa bocor halus atau tambalan mengelupas. Namun yang paling parah lama-kelamaan membuat ban jadi benjol atau sering disebut ban bunting.

"Sering kemudian timbul ban melendung atau ban bunting," kata Dodi panggilannya kepada Kompas.com yang dihubungi Senin (17/7/2023).

"Itu karena begitu dia (paku) masuk ke dalam kan robek dalamnya. Ada celah untuk angin atau air terjebak di situ. Nah itu dia kemudian bikin semacam pulau di situ lama, ketika dipompa waktu ada udara atau air jadi melembung," katanya.

Baca juga: Mesin Mobil yang Ngelitik Bisa Hilang Sendiri?

Pemeriksaan kondisi fisik ban motorDicky Aditya Wijaya Pemeriksaan kondisi fisik ban motor

"Namun ini proses ya, tidak langsung," jelas pria yang akrab di dunia balap motor.

Dodi mengatakan sebetulnya jika ban sudah robek terlalu besar maka sebaiknya ganti. Namun saat ini pihaknya tidak ada rekomendasi khusus berapa besar ban robek untuk ganti baru.

"Kalau besarnya berapa (lubang robekan ban) kita tidak ada. Cuma bisa dilihat dari kerusakan dari lebarnya saja. Sebab takutnya ban jadi bunting," kata Dodi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com