Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Momen Unik Cara Mengangkut Motor di Atap Bus, Butuh 8 Orang

Kompas.com - 30/06/2022, 08:42 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu keunikan dari bus yang beroperasi di Sumatera adalah barang yang dibawa.

Bukan cuma memanfaatkan bagasi, barang bawaan sudah lazim ditaruh di atap bus, bahkan sampai mengangkut benda berukuran besar, termasuk sepeda motor.

Bus di Sumatera memang kerap membawa paket seiring dengan mengantar penumpang ke tujuannya. Oleh karena itu, paket yang tidak muat di bagasi kerap disimpan di atap.

Momen kru bus menaruh motor di atap bus berhasil diabadikan oleh akun bisbisan.com di Tiktok. Bisa dilihat ada tiga orang yang berada di atas bus yang bertugas menarik, sedangkan sisanya ada di bawah sambil mendorong.

Baca juga: Bus Medium Mewah Buatan Laksana Rilis, Tourista Suites Combi

@bisbisan.com PEJUANG LINTAS SUMATERA // PT PELANGI ATRA KANA // BANDUNG - PEKANBARU - MEDAN - BANDA ACEH // RAJA PAKET #busviral #busindonesia #bussumatera ? Dj Jang Ganggu Viral Tiktok - DJ Mbon Mbon

 

Selain itu, di bagian bawah juga ada tangga lagi agar proses menaikkan barang ke atap jadi lebih mudah. Namun untuk bodi bus yang lama, kerap terlihat adanya tangga yang menempel ke bodi bus.

Pada bodi bus yang lama, menaruh barang di atap disebabkan bagasinya yang tidak begitu lega. Namun saat ini, bagasi bus sudah lebih besar sehingga tidak perlu lagi menaruh barang di atap.

Namun, tetap ada saja PO yang meminta dibuatkan bagasi di atap. Bagasi di sini bentuknya seperti rak yang bisa jadi tempat barang disimpan.

Baca juga: Jika Kena Salah Sasaran Tilang Elektronik, Apa yang Harus Dilakukan?


Sales Staff karoseri Tentrem Dimas Raditya mengatakan, jika ingin memesan keranjang yang ada di atap, masih bisa saja dilakukan oleh karoseri. Misalnya seperti bus PO ALS dengan bodi Avante buatan karoseri Tentrem.

“Masih ada saja bus terutama Sumatera dan NTB yang minta dibuatkan keranjang di atapnya. Modelnya rata seperti bak pikap dan ada kaitan untuk talinya,” ucap Dimas Raditya, kepada Kompas.com belum lama ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com