Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 SPBU Pertamina Ini Sudah Bisa Charge Kendaraan Listrik

Kompas.com - 05/08/2021, 16:21 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) bersama PT Pertamina baru saja meluncurkan dua Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di MT Haryono dan Lenteng Agung.

Hadirnya SPKLU ini tentunya mendukung ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Selain itu juga turut mendukung Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 terkait Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB).

Hammam Riza, Kepala BPPT mengatakan, BPPT terus memberikan kontribusi positif guna mendukung berkembangnya ekosistem KBLBB.

Baca juga: Adu Interior Pajero Sport dan Toyota Fortuner, Siapa yang Lebih Mewah?

“E-mobility atau Electric Vehicle (EV) diyakini menjadi jawaban akan kebutuhan transportasi di masa depan, termasuk di Indonesia,” ucap Hammam dalam launching virtual SPKLU BPPT dan Pertamina, Kamis (5/8/2021).

BPPT pada tahun 2021 bekerja sama dengan Pertamina menambah dua SPKLU. Selanjutnya, BPPT juga mengembangkan fast charging system untuk EV roda dua dan empat, serta Chargins Station Management System (CSMS).

“Semoga BPPT semakin berkontribusi nyata dengan pembangunan ekosistem KBLBB melalui seluruh upaya pengkajian, penerapan, menguasai, dan mendayagunakan teknologi serta menjamin keberhasilan penerapannya,” kata Hammam.

Baca juga: Aksi Lempar Batu dan Pemalakan Bus dan Truk Semakin Meresahkan

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, Pertamina terus mendukung program-program pemerintah, sebagaimana target memenuhi Net Zero Emission sebelum tahun 2060.

“Pertamina berkomitmen untuk menurunkan carbon emission di tahun 2030 sebesar 30 persen. Sebagai perusahaan BUMN, transformasi yang dijalankan pertamina harus dijalankan dengan secara signifikan,” ucap Nicke.

Oleh karena itu, komitmen transisi energi dijalankan dengan serius dan melibatkan program yang masif. Pertamina juga sudah melakukan pengukuran penurunan emisi karbon 10 tahun terakhir dan mencapai penurunan 29 persen (2010-2020).

“Ini tentu harus dikembangkan, apalagi sektor transportasi menyumbang 23 persen emisi karbon. Sehingga sektor transportasi harus segera menerapkan elektrifikasi,” kata Nicke.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau