JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi lempar batu serta pemalakan terhadap pengemudi bus dan truk masih kerap terjadi.
Salah satunya seperti video yang diunggah oleh akun Dashcam Indonesia, Rabu (4/8/2021).
Dalam rekaman tersebut terlihat seorang pria berbaju merah yang mengendarai sepeda motor menghalangi laju sebuah truk yang sedang melintas di Gebang Langkat, Sumatera Utara.
Sopir truk yang tak mau berhenti membuat pengendara motor tersebut semakin nekat menghalangi laju kendaraan besar itu, hingga beberapa kali melempari batu ke kaca depan truk.
“Ini ya preman, di Gebang, main kejar-kejar saja dan dilempar batu. Kami minta tolong pada Kapolda Gebang, kami dikejar. Tolong, Pak,” ucap perekam dalam video tersebut.
Baca juga: Jelang MotoGP Styria 2021, Kondisi Marquez Sudah Lebih Baik
Kondisi ini tentu menimbulkan dilema bagi pengemudi truk. Pasalnya, jika menghentikan kendaraan, nyawa dan keselamatan sopir dan awak yang berada di dalamnya bisa terancam.
Tetapi, jika pengemudi truk tetap melaju bisa menimbulkan bahaya bagi dirinya, pengemudi motor, dan pengguna jalan yang berada di sekitar. Bisa saja truk tersebut hilang kendali dan mencelakakan pengendara motor tersebut mengingat jarak kendaraan yang begitu dekat.
Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sonny Susmana mengatakan, kondisi tersebut memang serba salah bagi pengemudi truk karena maju kena, mundur juga bisa kena.
“Tindakan yang dilakukan oleh begal tersebut sudah masuk ranah pidana. Sudah benar peristiwa tersebut direkam sebagai bukti, catat nomor polisinya, dan jangan ambil langkah berhenti,” ucap Sony saat dihubungi Kompas.com, Rabu (4/8/2021).
Baca juga: Bahas Suzuki GSX-R600 K8, Moge Sport yang Banyak Dicari di Indonesia
View this post on Instagram
Menurut Sony, pengemudi truk sebaiknya tetap melaju dengan emosi dan kecepatan yang terukur. Bunyikan klakson (nonstop) sebagai tanda bahaya agar masyarakat umum tahu sedang ada kejahatan.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.