JAKARTA, KOMPAS.com - Pengguna mobil bertransmisi matik makin meningkat setiap tahunnya. Termasuk dengan para pengemudi pemula yang belajar menggunakan mobil matik.
Training Director The Real Driving Centre (RDC) Marcell Kurniawan, mengatakan, sekarang ini komposisi pengemudi yang ingin belajar mobil menggunakan matik sudah meningkat hingga 60 persen berbanding 40 persen.
Baca juga: Hati-hati Salah Injak Pedal Mobil Transmisi Matik Bisa Berujung Petaka
Namun, masih banyak juga anggapan bahwa mengemudi mobil harus menggunakan transmisi manual. Sebab, jika bisa menggunakan mobil manual, maka bisa juga mengendarai mobil matik.
Sedangkan pengguna mobil matik, dianggap belum tentu bisa mengendarai mobil manual.
Marcell mengatakan, adaptasi dari manual ke matik lebih cepat daripada dari matik ke manual. Sebab, dari matik ke manual perlu belajar dari awal lagi untuk pengoperasian pedal kopling.
"Namun, bukan berarti dari manual ke matik pasti langsung bisa. Perlu belajar lagi untuk beradaptasi mengemudi tanpa kopling, yang lebih sulit terutama adaptasi dari matik ke manual," ujar Marcell, kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.
Baca juga: Cegah Vapor Lock, Begini Cara Gunakan Engine Brake pada Mobil Matik
Jusri Pulubuhu, Founder & Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), mengatakan, tidak ada keharusan bagi pengemudi untuk belajar menggunakan transmisi manual.
“Tidak ada keharusan mereka membawa mobil manual sebagai mobil pertama. Karena di sekolah mengemudi di luar negeri saja sudah tidak ada,” kata Jusri.
Jusri menambahkan, mobil manual dianggap usang dan hanya sebagai keperluan hobi saja. Bahkan, sekarang ini truk saja sudah menggunakan transmisi otomatis atau matik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.