Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Upaya Korlantas Polri Tekan Angka Kecelakaan Lalu Lintas

Kompas.com - 11/11/2020, 18:41 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Keamanan dan Keselamatan Korlantas Polri, Brigadir Jenderal Polisi Chryshnanda Dwilaksana mengatakan bahwa salah satu cara ampuh untuk menekan kecelakaan lalu lintas di Indonesia ialah dengan memberikan edukasi.

Pasalnya, dengan edukasi yang intensif dan tepat sasaran mampu membangun budaya tertib berlalu lintas di jalan kemudian bisa menurunkan tingkat fatalitas korban kecelakaan.

Oleh karena itu, pihak Korlantas Polri bertekad untuk membangun Indonesia Safety Driving Center (ISDC) yang sesuai dengan amanat Undang Undang Lalu Lintas Angkutan Jalan (UULLAJ) Nomor 22 Tahun 2009.

Baca juga: Galang Hendra Bangga Indonesia Punya Tim Balap di Moto2

Pelatihan aman berkendara yang digelar PT Honda Prospect Motor (HPM) di kawasan Sirkuit Internasional Sentul, Bogor, Minggu (15/7/2018). Acara bertajuk Honda Safety Driving Clinic ini diikuti oleh para konsumen pengguna Honda dan perwakilan dari berbagai komunitas mobil Honda.Kompas.com/Alsadad Rudi Pelatihan aman berkendara yang digelar PT Honda Prospect Motor (HPM) di kawasan Sirkuit Internasional Sentul, Bogor, Minggu (15/7/2018). Acara bertajuk Honda Safety Driving Clinic ini diikuti oleh para konsumen pengguna Honda dan perwakilan dari berbagai komunitas mobil Honda.

"Kita harus benar-benar peduli terhadap peningkatan dan pengelolaan pembangunan ISDC ini. Mengingat masih tingginya tingkat kecelakaan di jalan raya," katanya dalam keterangan tertulis, Rabu (11/11/2020).

"Terlebih di Indonesia, yang terlibat kecelakaan lalu lintas mereka yang berusia 14 tahun hingga 39 tahun, mencapai 58 persen. Faktor penyebabnya 90 persen akibat kelalaian manusia," lanjut Chryshnanda.

Dalam rapat koordinasi peningkatan pengelolaan ISDC jajaran Korlantas Polri, yang dipimpin Kasubdit Dikmas Korlantas Polri, Kombes Pol Arman Achdiat, disebutkan bahwa di Indonesia sekolah mengemudi yang memenuhi standar yang benar bisa dikatakan belum ada.

Selain itu, belum ada pula standar sekolah mengemudi dan pengujian praktek Surat Izin Mengemudi (SIM) yang memiliki standar dan akreditasi.

Baca juga: Mazda3 Edisi Spesial Ulang Tahun ke-100, Hanya 20 Unit

Kompetisi Safety Riding dalam Safety Japan Instructor Competition diselenggarakan Honda di Sirkuit Suzuka, Jepang pada 3-4 Oktober 2019Kompas.com/Setyo Adi Kompetisi Safety Riding dalam Safety Japan Instructor Competition diselenggarakan Honda di Sirkuit Suzuka, Jepang pada 3-4 Oktober 2019

"Melihat kondisi ini, penting segera didirikan ISDC di berbagai daerah di Indonesia. Jangan lupa ISDC ini juga bisa membantu pemerintah dalam menyiapkan wadah belajar dan berlatih bagi pengawal maupun ajudan VVIP dan VIP, penguji SIM, instruktur sekolah mengemudi, pengemudi profesi, petugas SAR, dan pembinaan komunitas," ujar Chryshnanda.

"Serta, wadah penyaluran hobi, laboratorium road safety, test drive, kompetisi safety riding/driving, penyelenggaraan seminar dan pameran teknologi road safety dan tempat belajar bagi para calon pengemudi," tambahnya.

Pelatihan Safety Riding WahanaFoto: Istimewa Pelatihan Safety Riding Wahana

Sementara itu, menurut Kombes Pol Arman Achdiat, rencana pembangunan ISDC mulai tahun 2021 akan dilaksanakan di 15 Mapolda yakni, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, Daerah Istimewa Aceh, Gorontalo, Kepulauan Riau, Sumatera Selatan, Bengkulu, Bangka Belitung, Jawa Barat, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah dan Papua Barat.

Dikatakannya, Korlantas Polri siap mendukung secara penuh rencana pembangunan ISDC tersebut. ISDC dibangun juga untuk masyarakat, jadi siapapun dapat berlatih di ISDC.

"Fasilitas yang tersedia tidak hanya untuk roda empat dan roda dua, ada juga untuk kendaraan besar," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com