Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wajib Waspada Oli Rembes pada Mobil Matik

Kompas.com - 29/04/2020, 12:22 WIB
Aprida Mega Nanda,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Transmisi matik saat banyak menjadi pilihan masyarakat, khususnya yang tinggal di ibu kota dengan tingkat mobilitas yang tinggi.

Pasalnya, transmisi matik lebih mudah dan praktis untuk dioprasikan dibanding transmisi manual. Meski begitu, bukan berarti transmisi ini bebas dari masalah.

Salah satu faktor yang bisa memicu kerusakan pada transmisi matik adalah rembesan oli. Pemilik kendaraan wajib waspada jika mendapati hal ini pada kendaraan kesayangaan.

Pemilik bengkel spesialis Worner Matic, Hermas Efendi Prabowo, mengatakan, kurangnya oli transmisi dapat menyebabkan masalah yang serius. Mulai dari kinerja yang bermasalah hingga rusaknya komponen penting.

Baca juga: Melintas di Jalan Aspal Saat Panas Terik Ada Risikonya

Komponen transmisi matikAditya Maulana, KompasOtomotif Komponen transmisi matik

“Masalah paling serius bisa sampai merusak sabuk baja pada transmisi CVT atau kerusakan roda gigi pada transmisi konvensional,” kata Hermas kepada Kompas.com. belum lama ini.

Baca juga: Etika Menyalip buat Pemotor, Jangan Hanya Andalkan Insting

Padahal, oli transmisi memiliki peran penting dalam sistem kerja transmisi. Menurut Hermas, oli tidak hanya bekerja sebagai pelumas, tapi juga mendukung perpindahan gigi, khususnya pada transmisi dengan torque converter.

“Kalau rembes atau bocor didiamkan dalam waktu lama pasti akan mengurangi perfoma transmisi, roda-roda giginya juga bisa aus dan rusak,” katanya.

Jika sabuk baja sebagai penerus putaran mesin pada transmisi CVT tidak mendapat pelumasan oli dengan baik, efeknya bisa sampai putus.

“Harusnya sabuk baja itu terendam oli, kalau terus bergerak tanpa oli pasti berbahaya. Sementara untuk transmisi konvensional bisa menyebabkan gigi gagal berpindah karena tidak ada tekanan yang kuat dari oli,” kata Hermas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau