JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina (Persero) Tbk, menggaku sudah mulai memasarkan Biodisel 30 persen atau B30, sejak implementasinya mulai diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada akhir 2019 lalu.
Sampai saat ini, ini suplai terhadap bahan bakar pengganti B20 tersebut juga sudah mulai meluas dan hampir tersedia di seluruh jaringan stasiun pengisian bahan bakar (SPBU) Pertamina yang ada di nusantara.
"Titik blending kami sudah cukup banyak, dari 28 titik blending yang menyebar di seluruh Indonesia akan disalurkan langsung ke SPBU milik Pertamina di seluruh Indonesia," kata VP Corporate Communicatioan PT Pertamina Fajriyah Usman, beberapa waktu lalu kepada Kompas.com.
Baca juga: Sudah Resmi Diterapkan, Ini Spesifikasi Biosolar B30
Untuk 28 titik simpul pencampuran tersebut terdapat hampir di tiap pulau. Untuk Sumatera terdapat tujuh lokasi, yakni Medan, Dumai, Siak, Plaju, Panjang, Tlk Kabung, dan Tanjung Gerem.
Sementara untuk Pulau Jawa, mulai dari Bandung Grup, Jakarta Grup, Cikampek, Balongan, Tasikmalaya, Cilacap Grup, Semarang Grup, Boyolali, Surabaya, Rewulu, Tuban, Tanjung Wangi, dan Manggis yang berada di sisi timur Pulau Bali.
Kalimantan berada di Balikpapan Grup, STS Pontianak, dan Kota Baru Grup. Sementara Sulawesi meliputi Bitung dan Makassar, setelah itu berlanjut ke Kupang dan Kasim yang berada di Sorong, Papua Barat.
Baca juga: Ragam Masalah Biosolar B30, dari Usia Filter Sampai Jadi Gel
Fajriyah juga menegaskan bila yang dimaksud bahan bakar Biosolar atau Biodiesel B30, merupakan perpaduan antara solar dan 30 persen minyak nabati yang asalnya dari kelapa sawit.
Secara produk, B30 berbeda dengan Dexlite ataupun Pertamina Dex, lantaran B30 hanya terdapat pada produk Biodiesel saja dengan harga jual Rp 5.150 per liter. Hal ini pun mengacu berdasarkan Keputusan Menteri ESDM Nomor 277 Tahun 2019 mengenai kebijakan B30.
"Hanya pada Biosolar saja. FAME yang bersifat detergency mampu membersihkan mesin kendaraan maupun indusrti lebih baik, selain juga meningkatkan penggunaan produk dalam negeri karena menjaga keberlangsungan industri sawit sebagai penyedia bahan bakunya," ucap Fajriyah.
Baca juga: Begini Cara Truk Lawas Mitsubishi Fuso Bisa Tenggak Solar B30
"Sampai saat ini berdasarkan data, penggunaan B30 sebanding dengan para pengendara berbahan bakar solar. Berdasarkan data jumlah konsumsi Biosolar B30 secara nasional jumlahnya sudah 42,9 KL per hari," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.