Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rem Tangan Mobil Wajib Prima Sebelum Melintas di Jalan Menanjak

Kompas.com - 01/09/2024, 12:01 WIB
Erwin Setiawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

KLATEN, KOMPAS.com - Banyak terjadi kasus mobil gagal menanjak menyebabkan kecelakaan, karena terperosok ke jurang.

Rupanya, selain performa mesin, konsumen juga wajib memperhatikan kemampuan rem tangan dalam menahan mobil di tanjakan.

Hardi Wibowo, Pemilik Aha Motor Yogyakarta mengatakan sebenarnya konsumen perlu melakukan perawatan mobil secara menyeluruh sebelum menentukan perjalanan melewati tanjakan ekstrem.

Baca juga: Jangan Asal, Begini Cara Menarik Rem Tangan yang Benar


“Biasanya hanya bagian mesin yang diperhatikan, padahal rem tangan juga penting, ketika mobil sudah tak mampu menanjak rem menjadi pertahanan terakhir agar mobil tidak meluncur ke bawah,” ucap Hardi kepada Kompas.com, Sabtu (31/8/2024).

Hardi mengatakan, rem tangan seharusnya mampu menahan mobil agar tidak mundur begitu mobil tak mampu menanjak.

Menurut Hardi, penyebab rem tangan tidak pakem, bisa disebabkan sudah membutuhkan perawatan.

Baca juga: Ketahui Bahaya Lupa Menurunkan Rem Tangan

Relawan SAR DIY Distrik Bantul bersama Polri, TNI, Satpol-PP, Paksi Katon dan dibantu sejumlah unsur relawan lainnya membantu pengemudi yang tak kuat menaklukkan tanjakan di Jalur Cinomati, Bantul, Senin (30/12/2019).Tribun Jogja/ Ahmad Syarifudin Relawan SAR DIY Distrik Bantul bersama Polri, TNI, Satpol-PP, Paksi Katon dan dibantu sejumlah unsur relawan lainnya membantu pengemudi yang tak kuat menaklukkan tanjakan di Jalur Cinomati, Bantul, Senin (30/12/2019).

“Seiring pemakaian kemampuan rem bisa menurun, misalnya karena kotoran di area tromol dan kampas, kampas sudah tipis dan setelan rem tangan terlalu tinggi,” ucap Hardi.

Hardi mengatakan, dengan melakukan perawatan berkala sebelum bepergian, maka kondisi tersebut dapat diantisipasi.

“Saat perawatan rem, pihak bengkel bakal memeriksa kinerja rem secara menyeluruh, sehingga dipastikan performanya baik saat digunakan,” ucap Hardi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau