Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/05/2023, 16:12 WIB
Erwin Setiawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Membeli mobil bekas tentu wajib memeriksa unit dengan teliti. Selain surat-suratnya harus lengkap, pengecekan kesehatan mesin menjadi poin penting, salah satunya terkait kebocoran oli.

Mesin mobil yang sudah mengalami bocor pada bagian tertentu, tentu akan membuat oli cepat habis. Seperti yang diketahui, baik mesin, transmisi, atau komponen berputar lainnya harus memiliki pelumas yang baik agar performa baik dan komponen awet.

Maka dari itu, penting sekali memeriksa kebocoran oli sebelum membeli mobil bekas, khususnya pada bagian mesin.

Baca juga: Cara Mudah Ketahui Kebocoran Oli Transmisi Mobil Matik

Kebocoran oli mesin di area tutup rocker arm yang berada di atas kepala silinder.Kompas.com/Erwin Setiawan Kebocoran oli mesin di area tutup rocker arm yang berada di atas kepala silinder.

Pemilik Aha Motor Yogyakarta Hardi Wibowo mengatakan kebocoran oli bisa diperiksa di beberapa titik, salah satunya pada sektor mesin.

“Kebocoran oli mesin, umumnya terjadi pada seal poros engkol depan dan belakang, bila mobil sudah memasuki usia 5 tahunan, maka seal ini rawan bocor karena kelenturannya sudah berkurang,” ucap Hardi kepada Kompas.com, Rabu (31/5/2023).

Hardi mengatakan untuk memeriksa kondisi seal tersebut, calon pembeli mobil bekas perlu ngolong di bawah mobil dengan membawa penerangan.

Baca juga: Bahaya Mengabaikan Kebocoran Oli di Mesin Mobil

Kebocoran oli mesin pada bagian seal poros engkol belakang dilihat dari sambungan mesin dan transmisi.Kompas.com/Erwin Setiawan Kebocoran oli mesin pada bagian seal poros engkol belakang dilihat dari sambungan mesin dan transmisi.

Oli yang mengalir akibat seal poros engkol bisa dilihat di sambungan mesin dan transmisi, dan yang satunya di area puli atau cover timing chain.

“Ada istilah mesin kering pada saat membaca keterangan pada situs jual beli mobil bekas, sebenarnya itu yang dimaksud adalah kondisi mesin tidak ada kebocoran, selain dari kedua seal poros engkol oli juga bisa bocor di sambungan antar bodi mesin,” ucap Hardi.

Hardi mengatakan pada bodi mesin, selain diikat oleh banyak baut juga dilengkapi sealant atau lem perekat. Sehingga, volume oli mesin tidak cepat habis.

Seiring usia pemakaian sealant tersebut bisa keras karena panas, dan akhirnya rembes akibat getaran dari mesin secara terus menerus.

Baca juga: Begini Cara Mudah Cek Kebocoran Oli Transmisi pada Mobil Matik

Tetesan cairan dari kolong mobilDicky Aditya Wijaya Tetesan cairan dari kolong mobil

“Sambungan antar bodi mesin tersebut bisa meliputi panci oli yang paling bawah, tutup rantai camshaft di samping mesin, blok mesin bawah, dan tutup rocker arm yang berada di atas kepala silinder,” ucap Hardi.

Jika semua bagian mesin tersebut kering, maka kemungkinan mesin dalam kondisi baik. Namun, tetap perlu waspada karena penjual mobil bekas yang nakal bisa saja sering mengelap kering bagian tersebut.

Perbaikan kebocoran oli mesin ini bisa menguras kantong. Bukan karena harga onderdilnya yang mahal, tapi jasa bongkar pasangnya yang besar. Maka dari itu, perlu teliti sebelum membeli mobil bekas.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com