Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/12/2022, 14:02 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Stanly Ravel

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mobil listrik memiliki cukup banyak perbedaan dibandingkan dengan mobil konvensional. Salah satunya adalah ban yang digunakan.

Seperti diketahui, ban jadi salah satu komponen yang krusial pada semua mobil. Sayangnya, tak sedikit orang yang menanggap semua ban sama saja.

Baca juga: Michelin Belum Akan Investasi Produksi Ban Bus Radial di Indonesia

Padahal, untuk mobil listrik, ban yang digunakan dibuat secara khusus. Sebab, ban tersebut memiliki kemampuan yang berbeda dari ban mobil biasa.

Hyundai Ioniq 5Kompas.com/Donny Hyundai Ioniq 5

Presiden Direktur Michelin Indonesia Steven Vette mengatakan, ban untuk mobil listrik dirancang agar bisa membawa beban kendaraan dengan bobot yang lebih berat.

Selain itu, ban tersebut juga bisa mengatasi torsi tinggi dan menghasilkan suara lebih sunyi saat digunakna.

"Ban khusus EV juga dibuat agar memiliki rolling resistance atau hambatan gulir yang rendah supaya memperpanjang jarak tempuh mobil listrik jika dibandingkan dengan menggunakan ban biasa," ujar Steven, kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Baca juga: Jawaban Michelin Soal Langkanya Ban Bus dan Truk di Indonesia

Menurut Steven, hambatan gulir yang rendah akan berdampak pada penggunaan energi. Sehingga, baterai mobil juga akan lebih awet pemakaiannya.

Sebaliknya, mobil listrik menggunakan ban mobil biasa, maka dampaknya ada pada jarak tempuh.

Wuling Air evDok/Trie Wuling Air ev

"Jika menggunakan ban biasa, maka jarak tempuh dalam kondisi sekali charging penuh akan lebih pendek jika dibandingkan dengan mobil yang menggunakan ban khusus EV," kata Steven.

Steven menambahkan, ban yang digunakan akan menjadi cepat aus dan harus sering diganti. Sehingga, pengeluaran untuk penggantian ban jadi bertambah.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com