JAKARTA, KOMPAS.com – Sistem pengereman Anti-lock Braking System (ABS) menjadi salah satu fitur yang semakin diminati oleh pengendara motor.
Fitur ini dirancang untuk mencegah roda terkunci saat melakukan pengereman mendadak, sehingga memberikan kontrol yang lebih baik, terutama di jalanan licin.
Namun, bagi motor yang belum memiliki ABS, modifikasi menjadi solusi alternatif untuk meningkatkan keamanan berkendara.
Menurut Ali Fuqron, teknisi Suzuki Meril, modifikasi ABS pada motor memerlukan perhatian khusus agar sistem berfungsi optimal dan tidak membahayakan pengendara.
Baca juga: 43 Pebalap Motor Dunia Balapan di The Ranch Rossi
“Pengereman ABS itu mengandalkan sensor kecepatan di roda depan dan belakang yang terhubung dengan modul kontrol. Saat memodifikasi, komponen ini harus dipasang dengan presisi agar sistem dapat membaca data dengan akurat,” kata Ali kepada Kompas.com, Sabtu (4/1/2025).
Ali menjelaskan, langkah awal dalam modifikasi ABS adalah memilih perangkat yang sesuai dengan jenis motor. Tidak semua sistem ABS universal dapat langsung diterapkan, karena setiap motor memiliki spesifikasi yang berbeda, termasuk dimensi roda, berat, dan kecepatan maksimum.
“Pastikan komponen seperti pompa hidrolik, modul ABS, dan sensor kompatibel dengan motor Anda. Kalau tidak sesuai, malah bisa menyebabkan sistem pengereman tidak bekerja dengan baik,” kata Ali.
Selain itu, proses instalasi ABS juga memerlukan tenaga ahli yang berpengalaman. Kesalahan pemasangan dapat menyebabkan kebocoran pada sistem hidrolik atau bahkan gangguan elektronik pada motor.
“Biasanya bengkel resmi atau spesialis modifikasi memiliki alat kalibrasi khusus untuk memastikan sistem ABS bekerja sempurna. Jadi, jangan coba-coba pasang sendiri tanpa pengetahuan yang cukup,” kata Ali.
Namun, Ali juga mengingatkan bahwa modifikasi ABS memerlukan biaya yang tidak sedikit. Harga satu set perangkat ABS berkisar antara Rp 5 juta hingga Rp 10 juta, tergantung merek dan kualitasnya. Biaya ini belum termasuk ongkos pemasangan.
“Ini memang investasi yang besar, tetapi sebanding dengan manfaatnya. ABS sangat membantu mengurangi risiko kecelakaan, terutama di kondisi jalan yang tidak ideal,” ujar Ali.
Selain itu, pengendara yang ingin memodifikasi ABS juga perlu memastikan legalitasnya. Beberapa negara memiliki regulasi ketat terkait modifikasi sistem pengereman, sehingga penting untuk memahami aturan yang berlaku sebelum memutuskan untuk memodifikasi motor.
Baca juga: Motor Bekas Berkualitas, Apa yang Harus Diperiksa?
“ABS adalah teknologi yang dirancang untuk keselamatan. Jadi, modifikasinya harus dilakukan dengan benar, menggunakan komponen berkualitas, dan mengikuti aturan yang berlaku,” kata Ali.
Dengan persiapan yang matang dan pemasangan yang tepat, modifikasi ABS dapat menjadi langkah cerdas untuk meningkatkan keamanan berkendara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.