JAKARTA, KOMPAS.com - Wuling Motors siap meluncurkan Almaz Hybrid pada 3 November 2022. Kehadiran Sport Utility Vehicle (SUV) terbaru besutan produsen China itu tentu akan menambah jajaran kendaraan elektrifikasi Wuling usai diluncurkannya mobil dengan teknologi full listrik, yakni Air ev.
Hingga saat ini Wuling belum membuka detail informasi spesifikasi Almaz Hybrid. Hanya saja, jika melihat versi konsep yang dihadirkan pada ajang Indonesia Electric Motor Show (IEMS) 2022 beberapa waktu lalu, Almaz Hybrid itu yak berbeda jauh dengan Wuling Almaz RS yang dipasarkan di Indonesia saat ini.
Berdasarkan salah satu penuturan tenaga penjual Wuling di Jakarta Utara, Wuling Almaz Hybrid kabarnya akan disematkan seluruh fitur yang ada pada Almaz RS Pro, hanya saja dengan mesin yang berbeda.
Baca juga: Bocoran Spesifikasi Wuling Almaz Hybrid
“Kabarnya semua fitur sama seperti Almaz Rs Pro, hanya yang beda mesinnya saja,” ucap tenaga penjual tersebut, kepada Kompas.com Minggu (30/10/2022).
Salah satu fitur unggulan yang ada pada RS Pro adalah teknologi WIND (Wuling Indonesian Command) yang dapat memerintahkan mobil dengan suara menggunakan bahasa Indonesia untuk mengoperasikan beberapa fitur.
Pengemudi hanya perlu menyebutkan susunan kalimat tertentu agar perintahnya bisa ditangkap oleh sistem WIND seperti contoh “Hidupkan AC”.
Kemudian adapula Internet Of Vehicle (IOV) dan fitur IoV atau Wuling Remote Controll App yang dapat memberikan berbagai kendali hanya menggunakan handphone.
Fitur unggulan yang tak kalah penting lainnya adalah Advanced Driver Assistance System (ADAS). Teknologi ini merupakan sekumpulan fitur yang membentuk sistem, dengan tujuan utama untuk meningkatkan keselamatan berkendara.
Lebih rinci lagi, pada produk Wuling, sensor ADAS yang dipakai adalah perpaduan antara sensor dan kamera. Hasil deteksi dari kamera dan radar ini akan diterjemahkan ke dalam berbagai bentuk bantuan untuk pengemudi yang mencakup fungsi-fungsi.
Misalnya, jika tidak sengaja keluar garis marka jalan, fitur LKA (Lane Keeping Assistance) akan otomatis mengoreksi arah kemudi. Kemudian bila ada potensi tabrak depan, pengemudi akan mendapat peringatan (warning) dalam bentuk visual atau suara alarm.
Lalu, jika ada orang yang menyeberang secara tiba-tiba dan pengemudi tidak sempat bereaksi, sistem akan melakukan pengereman darurat secara otomatis.
Baca juga: Motor Yamaha MotoGP Makin Sulit Dikendarai
Terdapat pula fitur TJA (Traffic Jam Assistance) yang sangat membantu meringankan beban pengemudi sehingga tidak perlu lalgi menginjak pedal gas dan rem secara bergantian terus-menerus ketika jalanan macet.
Teknologi ini disajikan untuk memberikan kemudahan dalam berkendara. Namun, pengemudi tetap harus konsentrasi mengawasi, dan mengontrol kendaraannya setiap saat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.