Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tren Kendaraan Listrik, Industri Komponen Perlu Waktu Transisi

Kompas.com - 31/10/2022, 11:02 WIB
Dio Dananjaya,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Elektrifikasi kendaraan menjadi sebuah keniscayaan di tengah tren global dan arah kebijakan pemerintah yang menargetkan netralitas karbon pada 2060.

Meski begitu, industri komponen dan spare part tidak bisa serta merta mengikuti rencana maupun target tersebut.

Kusharijono, Direktur PT Astra Otoparts, mengatakan, ada banyak hal yang akan mempengaruhi industri komponen ke depan.

Baca juga: Bebek Lawas Honda Supra Fit Masih Ada, Dijual Rp 11 Jutaan

Exotic bike memajang tiga motor listrik murah di GIIAS 2022.Exotic bike memajang tiga motor listrik murah di GIIAS 2022. Exotic bike memajang tiga motor listrik murah di GIIAS 2022.

“Kalau kita bicara tahun depan, itu adalah tahun politik. Itu bisa plus, bisa minus. Kemudian global issue, ada logistic issue,” ujar Kusharijono, dalam webinar The Indonesia 2023 Summit: Rebuild the Economy, yang dilansir pada Minggu (30/10/2022).

“Untuk logistik dan rantai pasok kita sudah belajar banyak dari dua tahun pandemi ini, sehingga mestinya kita sudah tahu bagaimana mengatasi itu,” kata dia.

Kusharijono menambahkan, salah satu tantangan terbesar yang dihadapi industri komponen pada tahun depan adalah tren elektrifikasi.

Baca juga: Yamaha XMAX Terbaru Meluncur di IMOS 2022?

“Tapi kalau kita bicara elektrifikasi, maka beberapa komponen major, industri komponen harus lakukan transisi,” ucap Kusharijono.

“Kami harus lakukan sedikit perubahan di produk kami dan itu perlu waktu, perlu dana dan perlu riset. Kira-kira hampir 40 persen dari industri komponen yang saat ini mungkin ada di engine,” ucap dia.

Menurutnya, untuk mencapai netralitas karbon tidak hanya bisa dicapai dengan kendaraan listrik semata, namun juga bahan bakar nabati alias bio fuel.

Nett zero ini bisa dari ICE yang makin dibikin seefisien mungkin, pakai bio fuel, bio etanol, yang sebenarnya kalau seperti itu pengaruhnya ke industri komponen tidak terlalu besar. Karena part komponennya masih sama,” kata Kusharijono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau