Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Isi Radiator Pakai Air Minum Kemasan Beroksigen!

Kompas.com - 04/10/2022, 11:22 WIB
Erwin Setiawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Air radiator atau biasa disebut coolant merupakan cairan pendingin mesin yang bertugas menjaga suhu kerja mesin tetap stabil.

Ternyata, air radiator tidak sepenuhnya coolant, melainkan campuran coolant dengan air. Jadi, wajar saja bila dalam penggunaanya masyarakat biasa mencampur dengan air minum kemasan.

Namun, tidak semua air minum kemasan boleh dicampur dengan coolant untuk pendinginan mobil yaitu air minum kemasan yang mengandung oksigen tinggi. Seperti yang diketahui banyak beredar air minum kemasan beroksigen yang melaui proses penambahan O2.

Baca juga: Apa Dampak Cairan Coolant Tidak Pas pada Mesin Mobil?

pencampuran coolant dengan airKompas.com/Erwin Setiawan pencampuran coolant dengan air

Foreman Nissan Bintaro Ibrohim, mengatakan sering terjadi overheat pada mobil yang menambah air radiator dengan air minum kemasan, hal itu bisa terjadi karena air minum kemasan ada yang mengandung oksigen tinggi.

“Ada beberapa air minum kemasan yang dalam prosesnya ditambah dengan oksigen, hal itu berkaitan dengan kabar bahwa air minum beroksigen sangat bagus untuk tubuh manusia, tapi air jenis ini sebenarnya tidak bagus untuk radiator,” ucap Ibrohim kepada Kompas.com, Senin (3/10/2022).

Dia mengatakan air minum kemasan yang mengandung oksigen akan membuat air pendingin mesin lebih cepat menguap.

Baca juga: Mitos atau Fakta, Radiator Motuba Tidak Boleh Diisi Coolant?

Produk cairan coolant dari ValvolineSanjay Sakaria Produk cairan coolant dari Valvoline

“Akan lebih cepat menguap karena molekul yang terkandung di dalamnya lebih banyak oksigennya, yang artinya pendinginan mesin menjadi tidak optimal bila cairan pendingin banyak mengandung uap air, lebih mudah overheat,” ucap Ibrohim.

Dia mengatakan daripada menambah air radiator dengan air minum kemasan yang tidak diketahui apa kandungannya secara pasti, dia menyarankan pengendara menggunakan air khusus untuk radiator.

“Bisa menggunakan air demineral yang diformulasikan untuk menambah air aki atau air radiator, bahkan pakai air keran pun lebih aman daripada air minum beroksigen,” ucap Ibrohim.

Baca juga: Lebih Baik Mengisi Radiator dengan Coolant atau Air Biasa?

Ilustrasi mengisi radiator mobil.Dok. mobilku.org Ilustrasi mengisi radiator mobil.

Dia mengatakan itu memang terkesan sepele, tapi dalam kenyataannya banyak pengendara yang menjadi korban ketidakpahaman tersebut. Apalagi air minum kemasan lebih mudah didapatkan di perjalanan daripada air demineral.

Jadi, disarankan untuk tidak menggunakan air minum kemasan untuk menambah air radiator untuk menghindari overheat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau