KLATEN, KOMPAS.com - Mobil tua bangka (motuba) identik dengan besi tua dan korosi. Hal itu tidak hanya berlaku pada bagian rangka dan bodi mobil, tapi juga pada mesin dan rangkaian air pendingin mesin.
Sementara itu, coolant merupakan zat pendingin mesin yang memiliki sifat anti korosi. Tentu saja hal tersebut dapat membuat mesin serta komponen mesin lebih awet, atau tidak korosi.
Tapi, kenapa malah muncul anggapan bahwa mobil tua tidak boleh diisi coolant?
Baca juga: Lebih Baik Mengisi Radiator dengan Coolant atau Air Biasa?
Pemilik Garasi Mobkas Om Cilok Agus Dwi Giyanto, mengatakan untuk penggunaan coolant pada motuba sebaiknya melihat air radiator sebelumnya atau yang biasa digunakan.
“Jika sebelumnya motuba tersebut menggunakan air murni untuk mengisi air radiator, maka sebaiknya tidak menggantinya dengan coolant, karena hal tersebut dapat berakibat buruk pada komponen seperti radiator, pompa air dan sejenisnya,” ucap Agus kepada Kompas.com, Jumat (5/8/2022).
Dia mengatakan sifat coolant yang anti karat bisa membuat radiator atau pompa air rontok. Tentu saja, tujuan coolant sebenarnya baik yaitu untuk menghilangkan korosi, tapi hal itu justru bisa merontokkan dinding komponen yang mulai korosi tersebut.
Baca juga: Kalau Darurat, “Coolant” Radiator Bisa Dicampur Air
“Malah radiator atau pompa air bisa minta ganti kalau motuba diisi coolant padahal dia tidak terbiasa menggunakan coolant,” ucap Agus.
Dia mengatakan jika penggunaan coolant ini teratur sejak awal, mungkin motuba masih aman menggunakan coolant untuk cairan pendingin mesinnya. Tapi, fakta di lapangan kebanyakan motuba sudah tidak menggunakan coolant, melainkan air biasa.
“Bisa menggunakan air murni seperti air mineral, air RO, atau air kondensasi AC,” ucap Agus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.