JAKARTA, KOMPAS.com - Tutup radiator merupakan komponen yang melengkapi sistem pendinginan mesin pada mobil. Komponen ini bisa dikatakan sebagai pengaman, agar tidak terjadi tekanan berlebih di dalam sistem pendingin.
Biasanya, spesifikasi tutup ini akan membuka pada 0,9 atau 1,1 bar sesuai dengan kebutuhan mesin pada setiap mobil. Jika tutup radiator tidak sesuai, maka akan muncul berbagai masalah pada mesin bahkan bisa berujung pada panas yang berlebih.
Nah, bila tutup radiator itu masih normal maka ia akan membuka pada tekanan yang sudah ditentukan. Tapi, tutup radiator ini bisa rusak sehingga tidak akan membuka pada tekanan tinggi sekali pun.
Baca juga: Jangan Asal Beli Tutup Radiator, Perhatikan Kodenya
Foreman Nissan Bintaro Ibrohim, mengatakan tutup radiator yang sudah rusak bisa saja tidak akan membuka pada tekanan yang sudah ditentukan, dan itu akan berdampak pada rusaknya packing di dalam mesin.
“Jika terjadi tekanan berlebih karena tutup radiator yang tidak membuka pada tekanan tertentu, maka akan terjadi tekanan berlebih di dalam sistem pendingin, itu akan membuat air pendingin mendidih dan menyebabkan panas berlebih di pada mesin, bisa juga merusak packing” ucap Ibrohim kepada Kompas.com, Kamis (29/9/2022).
Dia mengatakan khusus paking yang terbuat dari asbes maka akan cenderung jebol karena tekanan berlebih dari sistem pendingin.
Baca juga: Pemilik Mobil Jangan Cuek dengan Tutup Radiator
“Akhirnya air pendingin akan merembes masuk ke ruang bakar, atau bercampur dengan oli, karena di dalam blok mesin memang terdapat beberapa saluran oli, air pendingin yang dipisahkan oleh paking kepala silinder,” ucap Ibrohim.
Dia mengatakan jika paking tersebut terbuat dari lempengan logam maka akan sulit jebol, tapi dampaknya bisa membuat panas yang berlebih yang justru bisa membuat kepala silinder melenting.
“Jika sambungan kepala silinder dan blok mesin mendepatakan panas yang berlebih, maka komponen utama mesin tersebut akan memuai dan membuat permukaannya tidak rata seperti sedia kala, hal itu akan membuat air bisa masuk ke ruang bakar atau bercampur dengan oli mesin,” ucap Ibrohim.
Baca juga: Kecil dan Sering Diabaikan, Ternyata Tutup Radiator Bisa Sebabkan Mesin Mobil Overheat
Ibrohim mengatakan, kondisi tersebut merupakan dampak dari panas berlebih, karena salah satu penyebab terjadinya panas berlebih adalah rusaknya tutup radiator.
“Berbeda dampak, bila tutup radiator rusak karena pegasnya menjadi terlalu lemah, itu malah tidak akan menjadi masalah, tapi hal itu jarang dikeluhkan karena mesin masih bisa menerima sampai 0,5 bar, itu masih aman berdasarkan pengamatan di lapangan,” ucap Ibrohim.
Jadi, kerusakan tutup radiator yang berbahaya itu bila tutup tersebut tidak mau menggemboskan air bertekanan pada titik yang sudah ditetapkan sesuai kebutuhan mesin bisa 0,9 bar atau 1,1 bar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.