"Bedanya dengan mesin diesel konvensional, setelah bahan bakar di isi kembali, secara otomatis udara di dalam sistem sirkulasi bahan bakar akan keluar ketika mesin di starter," kata dia.
Sehingga, ketika mobil mengalami gejala seperti brebet dan sulit di starter tidak perlu lagi di pompa secara manual seperti mobil diesel konvensional.
"Jadi awal starter lebih berat dan lama, tapi akhirnya normal dan mesin hidup seperti biasa. Jeda waktu starter itu, secara teknis pompa bahan bakar sedang menyedot pasokan BBM lebih banyak untuk menetralisir udara di saluran bahan bakar sampai dengan filter dan injektor," tutur Bambang.
Baca juga: Mitos atau Fakta, Sering Pakai Solar Murah Bikin EGR Rusak?
Untuk pencegahan, Bambang mengatakan, satu-satunya cara adalah jangan sampai membiarkan tangki bahan bakar mobil kosong.
Bahkan, seperempat tangki saja berpotensi membuat udara mengganggu sistem pembakaran sudah bisa terjadi.
Baca juga: Uji Jalan Program B40 Temui Kendala, ESDM Sesuaikan Pengujian
"Kalau ada rongga di tangki bahan bakar, udara akan masuk dan terhisap sistem pembakaran. Otomatis, timming pengapian mesin akan berubah, ECU akan menyesuaikan data kebutuhan bahan bakar, supaya udara dan solar seimbang," tutup Bambang.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.