Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kejadian Lagi Mobil Terbakar, Ini Penyebab dan Langkah Penanganannya

Kompas.com - 24/04/2024, 15:11 WIB
Aprida Mega Nanda,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Satu unit mobil Honda Civic terbakar saat mengisi bahan bakar di SPBU Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, Selasa (23/4/2024).

Kejadian bermula saat mobil Honda Grand Civic bernomor polisi AD 1520 UF yang dikemudikan Novin Eko Prasetyo mengisi bahan bakar jenis pertalite di SPBU Ngadirojo.

Saat mengisi bahan bakar, tiba-tiba dari bagian kemudi terdengar letupan api hingga menyebabkan terjadinya kebakaran.

“Mendengar letupan api itu sopir langsung keluar melalui pintu sebelah kiri. Tak berapa lama kemudian api membakar memberangus mobil yang dikemudikan Novin,” ucap Kasi Humas Polres Wonogiri AKP Anom Prabowo.

Baca juga: Alasan Bengkel Panggilan 24 Jam Pasang Tarif Lebih Mahal

Akibat kebakaran itu, pengemudi mobil mengalami luka bakar pada tangan dan kedua kaki. Sementara mobil dan satu mesin pompa SPBU hangsu terbakar.

Kepala Bengkel Honda Jakarta Center Denny Sulistyo, belum dapat memastikan penyebab Honda Grand Civic terbakar, seba diperlukan pemeriksaan lebih lanjut. Namun, ia mengungkap, kebakaran pada mobil biasanya disebabkan oleh hubungan arus pendek atau faktor eksternal.

Mobil terbakar di SPBU Besuk, Kecamatan Tempeh, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Senin (9/10/2023)KOMPAS.com/Miftahul Huda Mobil terbakar di SPBU Besuk, Kecamatan Tempeh, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Senin (9/10/2023)

“Untuk penyebab kebakaran di unit ini baiknya menunggu hasil pemeriksaan pihak berwajib, kurang bijak jika kita berspekulasi penyebab yang belum pasti. (Kebakaran mobil umumnya) bisa karena hubungan arus pendek, atau faktor eksternal,” ucap Denny, kepada Kompas.com, Rabu (24/4/2024).

Sementara itu, Kepala Bengkel Auto2000 Pramuka, Suparna, mengatakan, pada umumnya kasus mobil terbakar disebabkan oleh short circuit atau hubungan pendek arus listrik.

“Hubungan pendek arus listrik ini bisa terjadi karena banyak hal, seperti kabel terkelupas karena digigit tikus, bisa juga terkelupas karena kabel kepanasan akibat overload dalam mengalirkan arus listrik,” kata Suparna.

Suparna melanjutkan, hubungan arus pendek listrik ini juga disebabkan karena penyambungan kabel aksesoris kelistrikan yang tidak mengikuti standar keamanan.

“Inilah yang akan memicu titik api dan titik api ini akan merambat ke bahan-bahan yang mudah terbakar, seperti bungkus kabel, plastik, karet, bahan fabric, dan lain-lain,” ucap Suparna.

Ilustrasi mobil terbakarFlickr/Joyork Ilustrasi mobil terbakar

Hal lain yang menjadi penyebab mobil terbakar adalah adanya kebocoran pada selang bahan bakar di area mesin kendaraan. Pastikan melakukan pengecekan kendaraan secara rutin untuk mengetahui sistem aliran bahan bakar (hose, tube) atau tangki bahan bakar dalam keadaan baik, yakni tidak ada bocor maupun retak.

Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan, sebelum mobil terbakar biasanya akan mengeluarkan asap, bau hangus, atau percikan api.

Saat kondisi itu terjadi, Sony menyarankan pengemudi untuk tidak panik dan mengontrol emosi. Kemudian segera lakukan evakuasi pengemudi dan penumpang. Serta meminggirkan mobil ke bahu jalan bila memungkinkan.

Baca juga: 8 Pengecekan yang Perlu Dilakukan Usai Mobil Tempuh Perjalanan Jauh

“Setelah itu, segera lakukan evakuasi penumpang. Ambil alat pemadam api ringan (APAR), yang tersedia dan semprotkan ke sumbernya (biasanya api di ruang mesin),” kata Sony.

Untuk penyemprotan, sebaiknya dimulai dari kolong mobil, karena api timbul oleh oksigen, pemantik atau pun bahan bakar, maka hilangkanlah salah satunya.

“Tapi kalau kobaran api sudah membesar, butuh tim pemadam kebakaran yang memiliki peralatan lebih memadai. Sebab kalau tidak segera ditangani, api pasti semakin besar karena banyak material mobil tidak tahan api,” ucap Sony.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com