Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Truk Kerap Gagal Menanjak Sehingga Memicu Kecelakaan?

Kompas.com - 08/03/2022, 11:02 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Kondisi jalanan di Indonesia bisa dibilang sangat beragam. Untuk daerah yang dipenuhi bukit, tentu kerap ditemui jalanan menanjak maupun turunan curam.

Kondisi jalan yang menanjak ini kadang menjadi tempat yang membahayakan. Salah satu kecelakaan yang terjadi di tanjakan adalah truk yang mundur karena tidak sanggup menanjak.

Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia Sony Susmana mengatakan, ada banyak faktor yang menyebabkan kendaraan gagal menanjak. Paling banyak faktornya karena kendaraan yang tidak prima.

Baca juga: Terkait Truk ODOL, Masih Belum Ada Keadilan Saat Penindakan

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Ayo Naik Bis (dot) Com (@ayonaikbiscom)

 

“Kondisi mesin menjadi kunci utama dalam keberhasilan menanjak. Selain itu ban juga punya peranan dalam menapak ke aspal sehingga tidak selip,” ucap Sony kepada Kompas.com, Senin (7/3/2022).

Faktor lain yang melekat pada kendaraan, adalah daya angkut yang melebihi batas kemampuan mesin. 

Selain faktor kendaraan, pengemudi juga turut berpengaruh keberhasilan truk menanjak atau tidak. Kemampuan pengemudi dalam melihat sudut kemiringan dan serta memilih posisi gigi yang tepat.

“Sehingga pengemudi mendapatkan berapa besar momentum yang dibutuhkan truk agar berhasil menanjak,” ucap Sony.

Baca juga: Jawaban MGPA Seandainya MotoGP Indonesia Terpaksa Ditunda

Hal yang berbahaya saat truk gagal menanjak adalah mundur tidak terkendali. Seharusnya pengemudi bisa menghentikan truk walaupun dia gagal menanjak sehingga tidak membahayakan orang di belakangnya.

“Tanda-tanda gagal nanjak itu ada, seperti rpm turun, mesin terbatuk-batuk dan melambat. Segera antisipasi dengan menurunkan posisi gigi dan siap-siap tarik parking brake dan ganjal ban,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com