Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belajar dari Kejadian Sopir Truk Dianiaya, Jaga Emosi dan Fokus Mengemudi

Kompas.com - 04/03/2022, 07:12 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Belum lama ini tersebar video di Instagram yang memerlihatkan cekcok antara pria berbadan kekar dengan sopir truk. Video tersebut diunggah oleh akun Romansa Sopir Truck.

Terlihat sopir truk yang baru turun dari kendaraannya langsung dibanting ke tanah dan diinjak kepalanya oleh orang berbadan kekar tadi. Menurut keterangan pada video tersebut, cekcok tersebut dipicu karena serempetan.

Menanggapi hal seperti ini, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia Sony Susmana mengatakan, jika emosi sudah menguasai orang yang ada di jalan raya, malah membuat repot.

Baca juga: Kasus Sopir Truk Dipukul dan Dibanding, Ingat Pentingnya Jaga Emosi di Jalan

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Romansa Sopir Truck (@romansasopirtruck)

 

"Tersenggol mobil besar itu berisiko karena kesalahan kita sering dekat-dekat atau enggak jaga jarak," ucap Sony kepada Kompas.com, Kamis (3/3/2022).

Sony mengingatkan, ketika mengemudi lebih baik fokus, lepaskan segala masalah sebelum mulai berkendara. Ketika mengemudi dalam keadaan emosi, risiko kecelakaan bakal semakin besar.

"Selalu positive thinking selama berkendara, mengalah, sopan, dan berbagi dengan pengguna jalan lain karena itu adalah area publik," kata Sony.

Baca juga: Syarat Usia Terbaru untuk Bikin SIM di Indonesia

Kemudian, bagi pengemudi yang terlibat kecelakaan, menurut Sony lebih baik meminta maaf dan introspeksi diri. Benar atau salah pada serempetan tersebut adalah persoalan kedua, tujuan utamanya adalah selamat di jalan.

"Kalau ada provokasi dan kontak fisik, lakukan tindakan defensive, menghindar dan berlindung utk meminimalkan cedera yang lebih parah," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau