JAKARTA, KOMPAS.com - Tidak semua helm pengendara motor bisa dibongkar-pasang bagian dalamnya. Hal ini menjadikan helm lebih sulit untuk dibersihkan, khususnya ketika sudah mulai lembab dan mengeluarkan bau tidak sedap.
Ketika sudah menunjukkan tanda-tanda tersebut, helm baiknya segera dicuci agar bersih dan tetap nyaman dipakai.
"Sebaiknya mencuci helm ketika helm sudah mulai terasa bau, atau interiornya sudah mulai terasa agak lengket karena keringat yang menempel," kata Irwansyah, Brand Technical DeRide Store, Selasa (28/12/2021).
Baca juga: Tips Naik Motor Trail buat Pengendara Mungil
Mencuci helm sebenarnya bisa dilakukan dengan mudah. Helm yang bagian interiornya bisa dibongkar-pasang, membuatnya menjadi lebih mudah dicuci. Dengan dilepasnya bagian interior, helm juga akan menjadi lebih bersih dan mudah dikeringkan.
"Saran saya, sebaiknya memilih helm yang bagian interiornya dapat dilepas, sehingga lebih memudahkan kita untuk membersihkan seluruh bagian dalam helm," paparnya.
Pada helm yang bisa dibongkar-pasang, ada beberapa bagian interior yang harus dikenali. "Crownpad, cheekpad, strap cover," kata Irwansyah.
Crownpad merupakan busa pada bagian atas dalam helm. Cheekpad adalah busa pada sisi kanan dan kiri helm, tepatnya di daerah pipi.
Sedangkan strap cover adalah tali pengikat helm yang terletak di bagian depan bawah helm.
Bagian-bagian interior helm ini adalah komponen yang paling banyak terpapar keringat. "Semua bagian helm yang sering terkena keringat lalu dicuci dengan menggunakan sabun cair. Bagian dalam helm dapat dibersihkan dengan kain yang sedikit dibasahkan untuk mengangkat bagian debu yang menempel masuk dari ventilasi," paparnya.
Selain bagian interior, bagian ventilasi atau sirkulasi udara helm juga harus dibersihkan. Bagian ini dapat dibersihkan menggunakan cotton bud.
"Bagian kapasnya sedikit dibasahkan untuk mengangkat bagian debu yang menempel," ujar Irwansyah.
Bongkar-pasang bagian dalam helm tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Pegiat dari Komunitas Belajar Helm, Ahmad M, mengatakan bahwa pengguna helm perlu tahu terlebih dahulu cara membongkarnya.
"Jangan main asal buka, nanti pasangnya nggak bisa. Jadi ditelaah dulu cara membukanya. Kalau emang bisa dibuka, ya dibuka," katanya pada Kompas.com, Senin (26/12/2021).
Jika interior helm tidak bisa dibuka, Ahmad memaparkan masih ada cara lain untuk mencuci helm. "Kalau nggak bisa dibuka, yang direndam aja sama helm-helmnya, gitu," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.