Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Mesin Diesel Tenggak Solar Nonstandar

Kompas.com - 22/12/2021, 09:12 WIB
Ruly Kurniawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mobil dengan bahan bakar solar masih menjadi pilihan menarik bagi warga Indonesia karena dianggap lebih tangguh dengan tingkat konsumsi bahan bakar yang relatif ekonomis.

Sehingga dalam penggunaan sehari-hari di kawasan perkotaan, mobil bermesin diesel terkenal bandel. Hanya saja, pemilik atau pengguna harus memperhatikan pengisian solar-nya.

"Karena mesin diesel yang menggunakan bahan bakar kurang berkualitas, tidak sesuai dengan rekomendasi pabrikan, bisa berdampak mengerikan," kata Nur Imansyah Tara, Aftersales Division Head Auto2000, belum lama ini.

Baca juga: Ulik Kembali Fitur Toyota Fortuner 2.4 VRZ Diesel, Mampu Tekan Emisi?

"Kerugian adalah kerusakan sistem suplai bahan bakar, filtrasi, dan lain-lain. Hal yang paling cepat kena dampak ialah penggantian filter solar," lanjut dia.

Bila mesin diesel menggunakan bahan bakar solar berkualitas jelek, filter solar akan lebih cepat kotor dan perlu lebih sering diganti. Tentu akan sangat tidak menyenangkan jika durasi pergantian filter solar jadi lebih cepat.

Selain itu, paling mengerikan dari penggunaan solar berkualitas buruk adalah kerusakan injektor. Lubang-lubang nozel mudah mampat karena kotoran yang terbawa oleh solar.

Masalah pada injektor tersebut bisa dikatakan sebagai kerusakan yang cukup serius. Perbaikannya cukup memakan waktu dan biaya yang cukup besar.

Baca juga: Sambil Menunggu Bantuan, Lakukan ini Jika Mobil Terendam Banjir

"Tidak sampai di sana, kualitas solar yang rendah juga membuat dampak buruk pada lingkungan. Sebab, emisi yang terbuang cenderung lebih tinggi dibanding dengan solar yang berkualitas lebih baik," ujar Imansyah.

Sehingga, penting untuk melihat lagi rekomendasi bahan bakar yang turut disarankan pabrikan di buku manual. Pada mesin diesel Toyota, solar yang disarankan memiliki cetane number 53 dengan kandungan sulfur minimum 1.200 ppm.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau