JAKARTA, KOMPAS.com - Busi memiliki masa pakai yang harus diperhatikan setiap pemilik mobil. Bila fungsinya sudah tak lagi optimal, maka perlu dilakukan penggantian.
Meski demikian, tak sedikit pemilik mobil yang mengganti busi hanya sebagian saja. Hal tersebut memang bisa dilakukan, namun memiliki efek buruk yang sangat merugikan.
Diko Octaviano, Technical Support PT Niterra Mobility Indonesia, produsen busi NGK menjelaskan, mengganti busi mobil baiknya dilakukan sekaligus, tidak hanya sebagian atau yang rusak saja.
Baca juga: Pakai Busi Iridium di Mobil Lawas, Jangan Lupa Lakukan Hal Ini
"Tujuannya untuk menjaga mesin bekerja secara optimal. Jadi kalau silinder mobil empat, baiknya ganti empat busi sekaligus agar pembakarannya juga maksimal. Karena bila hanya mengganti yang rusak, akan membuat ketidakseimbangan," kata Diko beberapa waktu lalu.
Bila sampai terjadi ketidakseimbangan, lanjut Diko, dampaknya akan sangat berpengaruh pada performa mesin serta efisiensi bahan bakar.
Tak hanya itu, busi yang baru dipasang juga bisa cepat lemah yang membuat usia pakainya lebih singkat karena percikan yang tak seimbang.
"Kalau sampai demikian, artinya pemilik mobil akan mengalami kerugian lebih besar, bahkan juga bisa menyebabkan kerusakan komponen lain seperti koil. Jadi sangat disarankan mengganti busi secara bersamaan," katanya.
Baca juga: Tambah Pemain, Cek Pilihan Mobil Matik di Bawah Rp 250 Juta Bulan Ini
Busi NGK
Diko menjelaskan, meski hanya satu busi yang rusak, bukan berarti busi lainnya masih dalam kondisi yang bagus. Karena bisa saja sudah mengalami keausan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.