JAKARTA, KOMPAS.com - Radiator berperan penting dalam menjaga kestabilan suhu mesin mobil. Dengan cairan coolant yang diedarkan, suhu mesin tidak akan melonjak parah hingga mengalami overheat.
Sayangnya masih ada pemilik mobil yang menganggap cairan coolant bisa digantikan dengan air keran. Alasannya, lebih mudah didapatkan dan murah biaya.
Apalagi secara fungsi air keran juga bisa mendinginkan suhu mesin melalui sirkulasi ke dalam sistem menggunakan pompa. Cairan akan mengalir ke dalam jalur sekitar silinder blok mesin dan kembali ke thermostat.
Baca juga: 2 Unit Jetbus 3+ UHD Milik PO STJ Siap Diluncurkan
Padahal air keran tidak disarankan untuk dijadikan sebagai pengganti cairan coolant. Sapta Agung Nugraha, Kepala Bengkel Auto2000 Bekasi, menjelaskan bahwa air biasa tidak bisa mendinginkan suhu secara optimal. Jika dipakai secara terus-menerus akan mengakibatkan hambatan.
"Selain itu, coolant juga mampu menahan korosi di dalam saluran radiator hingga water jacket di dalam mesin. Kalau air keran tidak memiliki fungsi itu," ujarnya kepada Kompas.com belum lama ini.
Sapta mengatakan bahwa penggunaan air keran sebagai pengganti coolant secara terus-menerus akan beresiko memunculkan endapan dan menyebabkan sirkulasi cairan pendingin bisa terhambat.
Baca juga: Spesifikasi Sedan Mewah Genesis Electrified G80, Mobil KTT G20 di Bali
Selain itu, warna pada coolant bermanfaat sebagai penanda jika radiator mengalami kebocoran. Jika radiator hanya diisi air keran yang berwarna bening, bisa saja kebocoran radiator tidak terdeteksi sejak dini.
Penggunaan air keran untuk mengisi radiator sah saja jika dalam kondisi darurat. Namun jangan dijadikan sebagai suatu kebiasaan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.