Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tidak Disarankan Isi Radiator Pakai Air Keran, Ini Alasannya

JAKARTA, KOMPAS.com - Radiator berperan penting dalam menjaga kestabilan suhu mesin mobil. Dengan cairan coolant yang diedarkan, suhu mesin tidak akan melonjak parah hingga mengalami overheat.

Sayangnya masih ada pemilik mobil yang menganggap cairan coolant bisa digantikan dengan air keran. Alasannya, lebih mudah didapatkan dan murah biaya.

Apalagi secara fungsi air keran juga bisa mendinginkan suhu mesin melalui sirkulasi ke dalam sistem menggunakan pompa. Cairan akan mengalir ke dalam jalur sekitar silinder blok mesin dan kembali ke thermostat.

Padahal air keran tidak disarankan untuk dijadikan sebagai pengganti cairan coolant. Sapta Agung Nugraha, Kepala Bengkel Auto2000 Bekasi, menjelaskan bahwa air biasa tidak bisa mendinginkan suhu secara optimal. Jika dipakai secara terus-menerus akan mengakibatkan hambatan.

"Selain itu, coolant juga mampu menahan korosi di dalam saluran radiator hingga water jacket di dalam mesin. Kalau air keran tidak memiliki fungsi itu," ujarnya kepada Kompas.com belum lama ini.

Sapta mengatakan bahwa penggunaan air keran sebagai pengganti coolant secara terus-menerus akan beresiko memunculkan endapan dan menyebabkan sirkulasi cairan pendingin bisa terhambat.

Selain itu, warna pada coolant bermanfaat sebagai penanda jika radiator mengalami kebocoran. Jika radiator hanya diisi air keran yang berwarna bening, bisa saja kebocoran radiator tidak terdeteksi sejak dini.

Penggunaan air keran untuk mengisi radiator sah saja jika dalam kondisi darurat. Namun jangan dijadikan sebagai suatu kebiasaan.

https://otomotif.kompas.com/read/2021/10/27/151200615/tidak-disarankan-isi-radiator-pakai-air-keran-ini-alasannya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke