Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Ada yang Belum Tahu, Cara Isi Air Radiator Mobil yang Benar

Kompas.com - 06/10/2021, 10:22 WIB
M. Adika Faris Ihsan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Radiator berperan penting sebagai sistem pendingin pada mesin kendaraan. Jika kondisi radiator tidak normal, maka mesin akan berisiko mengalami overheat. Penggantian air radiator adalah salah satu cara merawat komponen ini agar tetap prima.

Bambang Supriadi, Head Product Improvement/EDER Dept Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM), mengatakan, sebaiknya pergantian air radiator dilakukan tiap interval 20.000 kilometer atau jika airnya sudah terlihat keruh karena jarang digunakan.

"Supaya aman, setiap servis berkala minta dilakukan pengecekan kembali saja,” ujar Bambang kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.

Baca juga: Bocoran Gambar Calon Avanza Baru, Lebih Gagah Mirip Xpander dan Raize

Pada kesempatan terpisah, Dealer Technical Support Dept Head PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi menjelaskan bahwa penggantian air radiator bisa dilakukan secara mandiri, tapi ada beberapa catatan yang harus diperhatikan.

Coolant Radiatoren.wikipedia.org Coolant Radiator

"Ganti air radiator sebenarnya bisa dilakukan sendiri di rumah, tapi harus ada beberapa hal yang diperhatikan seperti pastikan kondisi mesin dalam keadaan dingin atau sebelum mobil digunakan," kata Didi.

Jika pengisian hanya bersifat menambahkan, cukup tuangkan air coolant ke tabung reservoir. Pastikan level cairan sudah cukup memadai untuk mendinginkan mesin.

Baca juga: Biaya Perpanjangan SIM A dan SIM C per Oktober 2021

Namun, apabila kondisi radiator kosong tanpa ada cairan coolant sama sekali, maka pengisiannya harus langsung pada radiator. Sebab jika mengisinya lewat tabung reservoir, akan butuh waktu lama agar cairan dapat bersirkulasi.

"Isi ke radiator hingga penuh. Lalu coba nyalakan mesin sehingga cairan pendingin bersirkulasi. Lalu cek radiator lagi. Kalau air pendingin masih kurang ya ditambah lagi," kata Didi lebih lanjut.

Selain itu, pastikan pula tipe mobil terkait memiliki komponen pembuangan udara atau tidak. Jika ada, buka katup pembuangan udara agar cairan coolant bisa tersirkulasi lancar. Sebab, saat katup tersebut tidak dibuka, udara akan mampat di dalam dan bisa menghambat peredaran cairan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com