JAKARTA, KOMPAS.com - Beredar video di media sosial yang memperlihatkan mobil menghindari tabrakan di ruas jalan tol.
Pada video yang diunggah oleh akun Dashcam Indonesia, terlihat mobil sedang melaju di lajur kanan jalan tol. Selang beberapa detik, tiba-tiba terlihat mobil berwarna putih dari arah kiri hilang kendali hingga terguling ke lajur kanan.
Sontak pengemudi mobil itupun langsung refleks banting setir ke kiri untuk menghindari tabrakan. Beruntungnya, pengemudi mobil berhasil menghindar sehingga tidak menyebabkan kecelakaan beruntun.
Baca juga: Jangan Asal Ganti, Ini Pentingnya Spion Motor
Sikap refleks pengemudi mobil yang merekam kejadian melalui kamera yang dipasang di dasbor (dashcam) itupun mendapat banyak pujian dari warganet.
Pasalnya, ketika ada insiden atau mobil yang tiba-tiba melakukan pengereman, pengemudi yang berada di belakang kebanyakan tidak siap mengantisipasi kondisi tersebut. Tak heran sejumlah pengendara harus lebih waspada saat berada di lajur kanan, terutama di jalan tol.
View this post on Instagram
Menanggapi hal ini, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sonny Susmana mengatakan, untuk menghindari kondisi seperti itu, pengemudi bisa melakukan emergency braking.
Menurut Sony, emergency braking adalah salah satu teknik meminimalisir risiko parah akibat kecelakaan. Dengan cara mengerem sambil membanting setir ke kanan atau kek kiri, namun dengan catatan tersedia ruang yang aman buat mobil.
“Seringkali dibarengi dengan teknik avoid ke area yang dirasa paling aman. Tetapi semua itu hanya usaha yang tidak serta merta menyelamatkan,” ucap Sony saat dihubungi Kompas.com, Senin (27/9/2021).
Baca juga: Ciri-ciri Kampas Rem Mobil Sudah Harus Ganti
Sony melanjutkan, pengemudi harus menerapkan rumus emergency braking yang benar, yaitu mengerem dalam kondisi kendaraan lurus dan melakukan injakan ke pedal rem dengan cara pompa, remas, atau block (ABS). Untuk melakukan ini, konsentrasi penuh pengemudi mutlak dibutuhkan.
“Ketika menghindar disarankan saat kecepatannya sudah rendah dan terkontrol. Sebab, jika melakukan pengereman sambil menghindar bisa membuat kendaraan selip dan hilang kontrol,” kata dia.
Sony melanjutkan, emergency braking juga harus didukung oleh kemampuan skill pengemudi yang mempuni, sehingga reaksinya bisa tepat waktu.
“Alangkah lebih baik kalau pengemudi melakukan antisipasi dengan jaga kecepatan dan jarak aman. Sehingga tidak perlu melakukan emergency braking,” ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.