Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kena Krisis, Bangun Pabrik Cip Semikonduktor Butuh 1 Miliar Dollar AS

Kompas.com - Diperbarui 06/09/2021, 08:26 WIB
Dio Dananjaya,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Industri otomotif dunia saat ini mengalami masalah produksi akibat krisis cip semikonduktor yang terjadi secara global. Demi menangani masalah ini, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) telah menyiapkan beberapa langkah untuk menciptakan iklim usaha yang kondusif.

Indonesia punya keinginan untuk jadi basis produksi cip global. Produksi cip merupakan golongan high-tech, sehingga dikenal sebagai industri padat modal.

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, pemerintah akan mendorong Indonesia sebagai negara tujuan investasi dalam membangun industri cip.

"Tantangan itu memberikan peluang baru bagi industri dan startup investor Indonesia untuk melakukan kontrak manufacturing cip yang sedang tumbuh di berbagai negara,” ujar Agus dalam keterangan resmi (31/9/2021).

Baca juga: Setelah Xpander, Giliran Fortuner Mundur di Tanjakan Sitinjau Lauik

Ilustrasi produksi mobil Toyota Fortuner di pabrik TMMIN di Karawang, Jawa Barat.Istimewa Ilustrasi produksi mobil Toyota Fortuner di pabrik TMMIN di Karawang, Jawa Barat.

Meski begitu, pembangunan pabrik cip tidak semudah membalikkan telapak tangan. Yannes Martinus Pasaribu, pengamat otomotif dari Institut Teknolog Bandung, mengatakan, perlu ada investasi dalam jumlah besar untuk membangun pabrik cip.

“Prediksi krisis cip global berlangsung sekitar dua tahunan, sampai 2023. Kecuali ada industri cip baru,” ucap Martinus kepada Kompas.com (2/9/2021).

Martinus mengatakan, rencana pemerintah yang ingin membangun pabrik cip semikonduktor tentu jadi angin segar buat industri otomotif.

Baca juga: Ini Syarat Baru Usia Bikin SIM di Indonesia

Ilustrasi cip semikonduktor yang menjadi salah satu komponen otomotif,PAULTAN.org Ilustrasi cip semikonduktor yang menjadi salah satu komponen otomotif,

Namun, rencana itu harus dilakukan sungguh-sungguh karena teknologi dunia sudah mengarah ke nano cip dengan ukuran yang sangat kecil.

“Pemerintah katanya sedang mengundang bangun industri cip Indonesia. Itu butuh paling tidak 1 miliar dollar AS, dan itu perlu dua tahun membangunnya. Siapa pun yang mau investasi, pasti dia pilih yang jadi target market dia,” ujar Martinus.

Agar bisa mengamankan suplai selama periode pembangunan, pabrikan otomotif harus melakukan kontrak dengan produsen cip agar produksi mobil dalam negeri bisa jalan terus.

“Pabrikan cip tentu memprioritaskan industri otomotif China. Jadi industri cip karena berasal dari sana, pasti langsung terserap industri lokal. Kondisi ini membuat pabrik mobil China relatif lebih aman dari krisis cip,” kata Martinus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com