Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sisir Pemudik Motor, Polisi Berlakukan Buka Tutup dan Pos Berlapis

Kompas.com - 11/05/2021, 08:02 WIB
Ruly Kurniawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Korlantas Polri tak menampik bahwa masih cukup banyak pemudik yang tetap nekat menerobos pos penyekatan menggunakan sepeda motor di beberapa wilayah hingga Minggu (9/5/2021) malam.

Satu diantaranya seperti di Jalur Pantura Kedungwaringin, perbatasan Kabupaten Bekasi-Karawang yang terjadi pada akhir pekan lalu.

Aparat kepolisian mengaku menerapkan langkah antisipatif yang lebih optimal dengan memaksimalkan titik-titik penyekatan cek poin berlapis sampai paling ujung supaya menekan pemudik bandel.

Baca juga: Ini yang Kerap Jadi Biang Kerok Kemacetan di Jalan

Para petugas saat akan memeriksa kendaraan yang melintas di Pos Penyekatan Prambanan, Sleman.KOMPAS.COM/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA Para petugas saat akan memeriksa kendaraan yang melintas di Pos Penyekatan Prambanan, Sleman.

Lalu, polisi juga akan menyiapkan rekayasa buka tutup lalu lintas guna menghindari adanya penumpukkan kendaraan yang berpotensi timbul klaster baru penyebaran Covid-19.

“Ini adalah diskresi kepolisian. Kalau sudah terjadi penumpukan yang besar, takutnya akan menjadi klaster baru di antrian tersebut,” ucap Kakorlantas Polri Irjen Pol Istiono dalam keterangan tertulis, Senin (10/5/2021).

“Oleh karena itu, penyekatan yang berlapis-lapis kita bangun untuk mengatur supaya tidak terjadi penumpukan di satu titik,” kata Istiono, melanjutkan.

Nantinya, beberapa sepeda motor yang dilepas petugas akan diperiksa di pos-pos berikutnya untuk diputarbalikkan. Jadi, meski pemotor lolos pada satu pos, dipastikan tidak akan lolos di pos selanjutnya.

“Semua ini untuk menjaga keseimbangan antara kemacetan dan kerumunan sehingga pola buka tutup penyekatan ini dilakukan dalam rangka pencegahan kerumunan dan kelancaran lalu lintas serta keamanan masyarakat,” ujar Istiono.

Baca juga: Jasa Marga Prediksi Besok Jadi Puncak Arus Mudik

Kakorlantas Irjen Istiono mensurvey lokasi penyekatan mudik di Lampung. (FOTO: Dok. Humas Polda Lampung).KOMPAS.COM/TRI PURNA JAYA Kakorlantas Irjen Istiono mensurvey lokasi penyekatan mudik di Lampung. (FOTO: Dok. Humas Polda Lampung).

Diketahui, akhir pekan lalu terdapat video viral terkait ribuan pemudik yang mengendarai sepeda motor menjebol barikade penyekatan di Jalur Pantura, Kedungwaringin.

Padahal, sosialisasi atas larangan mudik untuk mengurangi potensi penyebaran Covid-19 sudah jelas diumumkan. Ratusan pos penyekatan pun telah dihadirkan.

Menanggapi hal tersebut, Istiono menjelaskan ratusan pemudik ini bukan menerobos, melainkan dialihkan karena terjadi penumpukan kendaraan.

Ia pun lantas meminta kesadaran masyarakat untuk ditingkatkan terkait anjuran pemerintah yang melarang mudik lebaran tahun ini.

“Semua anjuran-anjuran dari pemerintah harus dipatuhi oleh pengguna jalan baik roda dua maupun roda empat,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau