Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini yang Kerap Jadi Biang Kerok Kemacetan di Jalan

Kompas.com - 10/05/2021, 17:41 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Beredar video di akun Instagram Dashcam Indonesia memperlihatkan jalanan yang macet di persimpangan.

Pada video tersebut terlihat satu mobil yang ingin belok kanan, namun mengambil lajur kiri sehingga menghambat pengguna jalan lain.

Kejadian seperti ini memang sering ditemui di Indonesia. Alasannya pun beragam, bisa karena pendatang atau dari luar kota sehingga tidak tahu jalan. Selain itu bisa juga karena malas antre dan ingin cepat saja.

Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia Sony Susmana mengatakan, penyebab dari kejadian seperti ini adalah kurang matangnya manajemen perjalanan, sehingga pengemudi kerap tidak beretika di jalan.

Baca juga: Promo Kredit Daihatsu Yogyakarta, Mulai Rp 2 Jutaan

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Dashcam Indonesia (@dashcamindonesia)

 

Sony akan menjelaskan beberapa hal yang harus diperhatikan ketika mengemudi di jalan dengan beretika.

Pertama, jika sudah tahu arah belok atau berhenti yang akan dituju, lakukan perpindahan lajur pada jarah 50 meter sebelumnya.

“Melakukan hal tersebut tidak cuma aman, tetap juga lebih beretika,” kata Sony kepada Kompas.com, Senin (10/5/2021).

Kemudian jika memang salah lajur, jangan memaksakan diri. Sony mengatakan pengemudi bisa mengikuti arus jalan yang benar hingga bertemu tempat untuk melakukan putar balik yang aman. Hal ini lebih aman, bertanggung jawab dan beretika.

Baca juga: MPV Murah di Bawah Rp 200 Juta, Ada Avanza sampai Mobilio

“Karena kalau memaksa seperti yang ada di video, terlihat dia mempermalukan dirinya sendiri. Oang lain juga akan menilai kemampuan si pengemudi,” ucap Sony.

Kebiasaan yang mau cepat ini juga sering terjadi di jalan tol. Misalnya orang yang terlewat pintu tol kerap mundur secara perlahan di bahu jalan. Kemudian ada juga yang memaksa keluar dan memotong lajur dari paling kanan ke kiri.

“Di tol malah lebih berbahaya, selain kecepatannya tinggi, juga rawan tabrakan. Mereka biasanya berpikir tindakan tersebut adalah hal yang biasa, sehingga boro-boro berpikir bahaya,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau