Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arogansi Pengemudi Lamborghini di Kompleks Perumahan Jelang Dini Hari

Kompas.com - 11/05/2021, 03:32 WIB
Aprida Mega Nanda,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Video seorang pengemudi mobil supercar Lamborghini yang sengaja menyalakan mesin dengan putaran (RPM) tinggi atau  sedang menggeber mesin di kompleks perumahan Taman Polonia 1, Kota Medan, Sumatera Utara, Minggu (9/5/2021) sekitar pukul 23.00 WIB, tengah viral di media sosial.

Dalam rekaman yang diunggah oleh akun Instagram Berita Kota Medan, terlihat seorang warga yang menyampaikan aksi protes sambil memperlihatkan jam tangannya kepada pengemudi Lamborghini yang membuat keributan dengan menggeber mobil sport yang memang sudah dibekali knalpot racing.

Namun, bukannya mendapat permintaan maaf, pengemudi mobil mewah dengan nopol B 35 ST itu justru semakin menggeber mobilnya. Akibatnya, suara bising dari mobil semakin menggelegar, sampai meletup-letup api dari knalpotnya.

Baca juga: Daftar Bengkel Resmi yang Buka Saat Libur Lebaran di Surabaya

Belum puas. pengemudi Lamborghini itu semakin arogan dengan mengelilingi kompleks sambil menggeber mesin, hingga berujung baku hantam dengan warga.

Dalam keterangan foto tersebut, seorang warga kompleks bernama Andi mengaku hal seperti ini bukan pertama kalinya terjadi. Diketahui, pengemudi tersebut juga bukan merupakan warga kompleks Taman Polinia, kedatangannya hanya untuk berkunjung ke rumah mertuanya.

Hingga saat ini, belum diketahui tindak lanjut dari kasus tersebut.

Terkait hal ini, Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu mengatakan, tindakan warga tersebut tidak dibenarkan, tetapi bisa dimengerti.

“Kalau sekarang masyarakat marah, kita lihat ialah bentuk keresahan masyarakat. Sebab, orang yang geber-geber itu sudah miskin empati dan itu menimbulkan pelanggaran lain,” ujar Jusri kepada Kompas.com belum lama ini.

Jusri melanjutkan, apalagi jika aksi tersebut dilakukan dengan menggunakan knalpot racing. Terlebih lagi, jika menggeber-geber maka pastinya bakal mengganggu orang lain.

Baca juga: Tips Merawat Mobil di Rumah Saat Libur Lebaran

Di sisi lain, orang yang menggeber kendaraan dengan menggunakan knalpot racing hingga membuat orang lain tidak nyaman ialah salah satu contoh bahwa orang tersebut tidak punya empati.

“Perilaku semacam itu menunjukkan bahwa sebagian perilaku kurangnya empati kita dengan sesama. Namun, itu pun hanya sebagian kesalahan perilaku. Sebenarnya kalaupun diredam, hal lain akan tetap ada. Contoh lain pengemudi yang tidak punya empati adalah berhenti di zebra cross, melewati lampu merah, dan menggunakan sirene yang tidak semestinya,” kata dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com