Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cuma 50 Unit, Begini Rasanya Geber Toyota Innova Limited Edition

Kompas.com - 11/05/2021, 07:22 WIB
Stanly Ravel

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Usai membahas eksterior dan interior, giliran merasakan sedikit sensasi berkendara Toyota Kijang Innova langka yang hanya dibuat 50 unit saja di dunia.

Seperti diketahui, untuk varian Innova Limited Edition 50th Anniversary yang redaksi jajal menggunakan basis dari Innova Venturer. Jadi masalah spesifikasi mesin pun tak berbeda.

Melihat dari data di atas kertas, Venturer dijejali dengan mesin diesel 2GD-FTV berkubikasi 2.400 cc DOHV dengan teknologi Variable Nozzle Turbo atau VNT.

Baca juga: Bahas Kabin Toyota Innova Langka yang Cuma 50 Unit di Dunia

Secara keseluruhan, dapur pacunya serupa dengan Fortuner yang diklaim mampu mendistribusikan tenaga sebesar 147 tk pada 3.400 rpm dan torsi 342 Nm melalui transmisi otomatis ke roda belakang.

Toyota Kijang Innova 50th Toyota AnniversaryKOMPAS.COM/STANLY RAVEL Toyota Kijang Innova 50th Toyota Anniversary

Tak butuh waktu lama, ketika mesin sudah dihidupkan, sensasi khas turbodiesel langsung terasa, terutama dari deru mesinnya.

Namun yang menarik, saat semua pintu ditutup, suara mesin tersebut teredam cukup baik yang menambah sisi kenyamanan di dalam kabinnya.

Bicara soal sensasi berkendara, harus diakui tak ada bedanya dengan Venturer reguler yang sudah redaksi jajal sebelumnya. Bahkan bantingan dan performa juga sama, karena yang membedakan antara model biasa dan edisi khusus hanya gimik di bagian ekterior dan interior saja.

Tarikan mesin pada putaran bawah tak begitu responsif, hal ini cukup wajar mengingat statusnya sebagai mobil keluarga yang cenderung santai serta dimensinya yang bongsor. Sisi handling juga masih sama, termasuk bantingan suspensi.

Baca juga: Impresi Visual Kijang Innova Langka, Cuma 50 Unit di Dunia


Namun meski intinya Innova dirancang sebagai MPV keluarga yang mengutamakan kenyamanan, buka berarti dari sisi performa diabaikan. Pasalnya, Toyota menyediakan tiga pilihan mode berkendara yang bisa diakses sesuai kebutuhan, yakni Eco, Power, dan Normal.

Impresi Kijang Innova edisi khusus 50 tahun. Innova 50th AnniversaryKOMPAS.COM/STANLY RAVEL Impresi Kijang Innova edisi khusus 50 tahun. Innova 50th Anniversary

Bila membutuhkan tenaga yang lebih saat perjalanan, bisa langsung memilih mode Power. Perbedaannya sangat signifikan, terutama dalam hal responsif karena putaran mesin lebih cepat naik dibandingkan mode biasa.

Sayangnya, pengalaman perpindahan gigi yang kurang smooth masih redaksi rasakan ketika melakukan kencan singkat dengan Innova langka ini, tertutama ketika membesutnya dari putaran bawah.

Baca juga: MPV Murah di Bawah Rp 200 Juta, Ada Avanza sampai Mobilio

Walau secara keseluruhan masih ada plus-minus, serta impresi berkendara yang tak berbeda, tapi dari sisi value, jelas membawa Innova Limited Edition 50th Anniversary memang punya sensasi sendiri.

Toyota Kijang Innova 50th Toyota AnniversaryKOMPAS.COM/STANLY RAVEL Toyota Kijang Innova 50th Toyota Anniversary

Setidaknya ada rasa pride, mengingat statusnya yang langka karena dibuat hanya 50 unit saja di dunia untuk merayakan 50 tahun Toyota di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

 
Pilihan Untukmu
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Aset Habis Dijual, Nunung dan Suami Kini Tinggal di Kos-kosan

api-1 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Brandzview

Liburan di Dubai dengan Budget Rp 1 Juta per Hari? Bisa, Ini Panduan Lengkapnya

api-1 .
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Otomotif

Ini Komponen yang Bisa Rusak Ketika Mobil Jarang Dipakai

api-1 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Baru Dilantik, Dedi Mulyadi Langsung Copot Kepsek SMAN 6 Depok yang Berangkatkan Murid "Study Tour"

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Travel

Cara ke Bandara Soekarno-Hatta Naik Transjakarta, Cuma Rp 3.500

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Tanggapan Jokowi soal Instruksi Megawati agar Kader PDIP Tunda Ikuti Retreat

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Brandzview

Atur Transaksi Kartu Kredit dengan Fitur Kontrol Transaksi Ini

api-1 .
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Tegur Kades Wiwin Komalasari, Dedi Mulyadi: Ibu Kenapa Bikin Heboh, Bikin Ramai?

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Korupsi Pertamina, Kejagung: Patra Niaga Beli Pertalite, Dioplos Jadi Pertamax

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Kejagung Tetapkan Dirut Pertamina Patra Niaga Jadi Tersangka Dugaan Korupsi Tata Kelola Minyak Mentah

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Skandal Korupsi Pertamina 2018-2023, Pertalite Dioplos Jadi Pertamax

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tren

Profil Maya Kusmaya, Petinggi Pertamina yang Perintahkan Pertamax Dioplos

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

BPKN: Masyarakat Bisa Gugat Pertamina jika Benar Beli Pertamax tapi Dapat Pertalite yang Dioplos

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Terbelahnya Kepala Daerah PDI-P: Pramono Dkk Ikut Retreat, Koster Dkk Tunggu Arahan Mega

api-1 . POPULAR-INDEX


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Trump Pangkas Anggaran Rp 888 Triliun Bantuan Luar Negeri AS
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau