Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Penyebab Knalpot Motor Ngebul Asap Putih dan Hitam

Kompas.com - 29/03/2021, 12:42 WIB
Gilang Satria,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu ciri mesin sepeda motor yang sehat dapat dilihat dari asap knalpot. Jika knalpot mengepul asap berlebih atau kerap disebut ngebul, artinya pembakaran bermasalah.

Tapi asap yang keluar dari ujung knalpot pun tidak sama. Ada knalpot yang mengeluarkan asap berwarna putih dan asap berwarna hitam.

Asep Suherman, Kepala Bengkel AHASS Daya Motor Cibinong dan Megamendung, mengatakan, penyebab terjadinya asap putih dan asap hitam berbeda.

Baca juga: Kebiasaan Buruk, Tarik Setengah Kopling Saat Naik Motor

Honda PCX 160 yang bermasalah di bagian pistonnya sedang diperbaikiDok. Gustav Rudolf Honda PCX 160 yang bermasalah di bagian pistonnya sedang diperbaiki

"Jika asap putih biasanya ada komponen mesin yang terkikis seperti piston dan komponen terkait. Jika asap hitam biasanya dikarenakan bahan bakar terlalu boros," kata Herman kepada Kompas.com, Jumat (26/3/2021).

Secara umum keluarnya asap putih dikarenakan pelumas atau oli ikut terbakar. Hal itu terjadi karena adanya kebocoran pada beberapa komponen yang aus.

Setidaknya ada lima komponen yang mesti dicek jika knalpot mengeluarkan asap putih. Mencakup ring piston, piston, blok silinder, gasket dan bos klep.

Baca juga: Siapa yang Lebih Butuh GPS Saat Mengemudi, Pria atau Wanita?

"Jika sudah ada gejala piston terkikis biasanya kita sarankan untuk turun mesin. Untuk biayanya sendiri tegantung komponen yang diganti," katanya.

Ring PistonFoto: Enginebasics Ring Piston

Baca juga: Johann Zarco Pecahkan Rekor Tembus 360 kpj, Rossi Sebut Luar Biasa

Herman mengatakan, knalpot motor khususnya motor 4-tak juga bisa mengeluarkan asap putih jika motor disimpan atau tidak dihidupkan terlalu lama.

"Jadi saat dihidupkan awal biasanya keluar asap putih biasanya karna kelembaban dari mesin dan knalpot," katanya.

Sedangkan kalau knalpot mengeluarkan asap hitam, kata Herman, biasanya dikarenakan bahan bakar terlalu boros karena debit bahan bakar tidak sebanding.

"Jika terlalu boros biasanya akan dilakukan penyetelan ulang tingkat campuran bahan bakar dan udara. Biasanya disarankan servis berkala," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau